"Ia hanya ingin banyak orang yang percaya kepadaNya," kata Aiyana lirih sambil tersenyum. Romo Carlo menghela napas panjang dan menatap gadis belia itu. Sebagai seorang Pastor ia tentu sangat percaya dengan adanya mukjizat dan kebesaran Tuhan. Tetapi, terkadang iblis pun bisa membuat suatu keajaiban. Ia harus bisa membuktikan jika kesembuhan yang Aiyana dapatkan adalah benar dari Tuhan.
"Puji Tuhan,kalau memang begitu kenyataannya, Aiyana. Nanti akan kita adakan doa bersama sebagai ucapan syukur pada Tuhan atas kesembuhan yang telah diberikan kepadamu," kata Romo Carlo sambil tersenyum dan memberikan tanda berkat di dahi Aiyana.
Maria dengan hati yang gembira memeluk putri semata wayangnya itu lalu membawanya pulang ke rumah kecil mereka.
"Apa ibu bahagia?" tanya Aiyana sambil memeluk Maria.
"Tentu saja, Aiyana. Ibu sangat bahagia. Selama ini banyak penduduk yang mengatakan jika kamu adalah anak pembawa sial karena-"
"Karena aku adalah anak hasil pemerkosaan, bukan begitu, Bu? Ibu tidak perlu malu dan takut lagi sekarang. Aku ini bukan anak pembawa sial. Aku adalah anak yang diberkati. Bunda Maria langsung yang memberkati dan memberikan aku kesembuhan."
"Ya, Sayang. Ibu percaya," kata Maria.
"Tentu, tentu saja ibu harus percaya," kata Aiyana sambil tersenyum.
***
"Apa yang kau pikirkan? Sejak tadi kau malah melamun dan tidak menyentuh makananmu sama sekali," kata Alexandra. Gerald yang sedang duduk melamun di meja makan mengangkat wajahnya dan menoleh pada kekasihnya itu.
"Kemarin ada seorang detektif yang mampir ke tempat kita bekerja dan memberiku beberapa pertanyaan," kata Gerald.
"Tentang? Bukankah kamu tidak melakukan kesalahan apa pun?"
"Iya, tapi orang terakhir yang bertemu dengan Erick dan kawan-kawannya adalah aku."
"Kau tidak berada di tempat kejadian. Dan lagi pula penyebab kematian mereka karena kecelakaan, bukan karena dirimu," kata Alexa lagi.
"Semua hanya kebetulan," kata Gerald.
"Ya, tentu saja,Sayang semua itu hanya kebetulan saja."
Gerald tersenyum dan ia pun mulai menyantap hidangan di hadapannya. Tetapi, pikirannya tetap kepada ucapan Asmodeus kepadanya. Benarkah apa yang diucapkannya itu? Tetapi, jika mengingat apa yang sudah terjadi kepadanya belakangan ini Gerald menjadi sedikit bimbang.
Sebelumnya tidak pernah ada gadis yang melirik apa lagi mau menjadi kekasihnya. Semua hanya memandang sebelah mata. Tapi, sekarang ia bahkan memiliki kekasih yang begitu cantik dan juga mencintainya.
'Mungkin aku harus menemui wanita itu lagi,' kata Gerald dalam hati. Ia memutuskan untuk mencari Aiyana di toko barang antiknya dan meminta penjelasan atas semua yang sudah terjadi.