Chereads / ASMODEOUS / Chapter 8 - PENOLAKAN

Chapter 8 - PENOLAKAN

Gerald terperangah, ia seakan tak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar. Di hadapannya kini berdiri iblis.

"Kedua orangtuaku bukan orang yang jahat. Mereka selalu beribadah dengan rajin. Tidak mungkin mereka melakukan perjanjian dengan iblis!" bantah Gerald.

"Aku bisa memperlihatkan kepadamu apa yang terjadi 23 tahun yang lalu."

Gerald menahan napasnya, ia merasa khawatir dan cemas. Benarkah apa yang makhluk ini katakan? Orangtuanya memuja iblis?

Asmodeus membuat gerakan kecil dan dinding di sebelah kiri mereka tiba-tiba berubah seperti layar televisi yang besar. Gerald pun bisa melihat kedua orangtuanya sedang berada di ruangan praktek dokter.

"Mr Thompson, sepertinya saya harus menyampaikan berita yang kurang baik. Mrs Thompson dengan sangat menyesal saya harus menyampaikan bahwa kemungkinan anda untuk bisa hamil itu hanya 10 persen saja."

Harry dan Cathy saling berpandangan. "Apakah kami bisa mencoba dengan cara bayi tabung?" tanya Harry. Dokter Kelly menghela napas panjang, dengan berat hati dokter wanita itu menatap pasangan suami isti itu, "Sepertinya juga akan percuma, karena kesuburan Mr Harry pun bermasalah. Jadi ...."

Dokter Kelly merasa tidak tega untuk meneruskan ucapannya.

"Maafkan saya, tapi kalian bisa mengadopsi anak jika memang kalian ingin memiliki keturunan. Mungkin Tuhan memang ingin kalian menjadi orangtua dari anak-anak terlantar yang membutuhkan kasih sayang dan perlindungan."

"Terima kasih atas sarannya, Dokter. Kami akan berdiskusi untuk mempertimbangkan saran anda," jawab Harry.

Gerald menghela napas panjang, dan gambar pada layar pun berubah, kali ini memperlihatkan kedua orang tuanya sedang berada di sebuah kuil kuno di pedalaman Amazon. Gerald mengenali tempat itu karena ia pernah melihatnya di ruang kerja Harry ketika ia masih kecil dulu.

Ia melihat Harry dan Cathy tampak sedang berdebat, mereka keliatan masih ragu dengan apa yang akan mereka lakukan.

"Kita harus mencobanya," kata Harry.

"Tapi, apakah tidak akan ada apa-apa, Harry?"

"Mana mungkin kita tau jika kita tidak mencobanya."

Harry dan Cathy pun akhirnya memantapkan hati mereka dan melangkah masuk ke dalam kuil itu. Di dalam kuil itu tampak sebuah altar pemujaan dengan beberapa simbol. Harry membaca huruf-huruf kuno itu perlahan. Kemudian, dengan menggunakan pisau yang ia bawa sebelumnya Harry dan Cathy melukai tangan mereka dan meneteskanya dalam sebuah bejana kecil yang ada di atas altar itu. Ajaib, darah yang mereka tumpahkan ke dalam bejana itu seperti menguap tanpa bekas sama sekali. Tiba- tiba pintu kuil itu tertutup dan mendadak muncul api dari altar pemujaan itu. Dan, dari dalam api keluar sosok makhluk berkepala tiga dengan mulut yang mengeluarkan api.

Harry dan Cathy sepertu terpaku di tempat mereka duduk bersila. "Kalian takut?"

Harry dan Cathy menggelengkan kepala mereka perlahan.

"Aku sudah tau apa maksud dan tujuan kalian datang kemari. Kalian akan mendapatkan apa yang kalian mau. Tapi, aku akan memintanya sebagai persembahan yang hidup untukku. Aku akan mengambilnya dengan atau tanpa izin kalian, karena dengan kalian mempersembahkan darah kalian itu adalah tanda bahwa kalian sudah setuju."

Tanpa sempat berkata-kata atau menjawab, sosok itu menghilang bersama dengan padamnya api. Tak lama kemudian pintu kuil pun terbuka kembali dengan sendirinya. Tiba-tiba, Harry dan Cathy merasakan tempat mereka bergoyang dengan kencang.

"Gempa!" pekik Harry, ia pun segera menarik tangan istrinya keluar.

Saat mereka sampai di luar kuil itu perlahan seperti tertarik masuk ke dalam tanah.

Gerald terpaku menatap tak percaya dengan apa yang ia lihat.

"Tidak, ini pasti hanya tipuan!" serunya.

Sosok Asmodeus mendekat, perlahan ia mengulurkan tangannya dan menyentuh pundak Gerald, seketika tanda yang ada di pundak kiri Gerald menyala merah.

"Tanda yang ada di tubuhmu itu adalah tanda pengikat. Tanda bahwa kedua orangtuamu memiliki ikatan perjanjian darah denganku. Dan aku memberimu tanda itu karena kau adalah milikku, titisanku."

Gerald menggelengkan kepalanya.

"TIDAK!"

"Suka atau tidak suka kau harus bisa menerimanya. Aku akan memberimu kekayaan, ketenaran , wanita. Apapun yang kau katakan akan terwujud. Sumpah serapah yang kau lontarkan kepada musuhmu akan aku kabulkan. Wanita manapun tidak akan pernah bisa menolak pesonamu. Tapi, tidak akan ada satupun yang bisa melahirkan keturunanmu selain atas izinku."

"Aku tidak percaya, dan aku menolaknya!"