Nino berteriak dan menangis, menatap David dengan berlinang air mata, lalu melemparkan tablet ke arahnya, berbalik dan berlari keluar ruangan sambil menangis.
David tertegun sejenak, lalu meraih komputer tablet yang dilemparkan oleh Nino, menyimpannya, dan mengejar Nino yang berlari ke luar.
Melihatnya lelaki kecil itu berteriak dengan marah seolah-olah dia telah melihat hantu, David segera menghampirinya
Nino melemparkan sandal kecil itu ke arah David dengan paksa, dan kemudian terus menangis dan berlari menuju kamarnya.
Ini adalah pertama kalinya David melihat anak laki-laki kecil itu marah besar, dia tidak berani bicara terlalu banyak, jadi dia hanya bisa mengikuti di belakang Nino dengan diam-diam.
Nino berdiri di depan pintu dan menemukan bahwa pintu itu terkunci dari dalam. Dia mengepalkan tangan kecilnya, meninju pintu itu dengan keras, dan mengangkat kakinya untuk menendang pintu.
