Keesokan harinya, Nino bangun pagi-pagi. Erlangga tahu bahwa putranya sudah bangun, dan ketika Nini menyadari bawahia akan menjemput ibunya hari ini, ia jadi ikut bangun pagi.
Setelah selesai mandi dan berpakaian rapi, dia menggendong si kecil menuju lantai bawah.
Untuk menghemat waktu, dia segera memberi makan putranya sambil ia sarapan untuk dirinya sendiri.
Bibi Tina yang melihat tuannya sedang terburu-buru, dia bertanya, "Tuan, apakah Anda memiliki sesuatu yang penting hari ini?"
"Iya, saya akan menjemput istriku," kata Erlangga dengan singkat dan melanjutkan sarapannya
Dia menjawab singkat dan melanjutkan sarapan.
"Nona Hannah akan kembali?" Bibi Tina bergumam dalam hati dengan gembira, "Kalau begitu aku akan menyiapkan makan siang yang enak sekali."
"Baiklah, Tuan." Jawab Bibi Tina menghormati.
Nino, yang sedang sarapan, tiba-tiba mengulurkan tangan untuk menyuapi Erlangga. Sepotong telur segera dimasukkan ke dalam mulutnya.