Pada malam hari, ketika dia hendak pergi tidur, Erlangga melihat ke sekeliling kamarnya dan tiba-tiba dia menjadi gugup karena tidak melihat istrinya. Kemudian, dia segera sadar dan teringat bahwa istrinya sedang pulang ke rumah keluarganya.
Dia merasa sedih, menghela nafas panjang, lalu mencoba membuju putranya untuk tidur.
Putra semata wayangnya ini belum makan apa-apa sejak ia bangun di sore hari. Saat ini, putranya merasa terlalu lapar untuk tidur. Setelah beberapa saat, ia tiba-tiba mulai menangis.
"Nino, apakah kamu lapar?" Erlangga akhirnya menunggu putranya menangis, dan berkata pada putranya.
Kemudian, Erlangga membawa Nino keluar menuju ke lantai bawah. Lalu, melihat Bibi Tina sedang berada di dapur.
"Tuan, apakah Anda butuh bantuan?" Bibi Tina segera bertanya dengan hormat.
Karena Nino tidak makan apa-apa pada malam hari, Erlangga menjadi sulit untuk tidur, memikirkan apakah putranya itu lapar,dan itu sangat membuatnya khawatir.