Hannah yang sedang duduk di kursi roda sembari menggendong putranya, dan Erlangga mendorongnya menuju kamar Rose.
Mendengar suara pintu dibuka, Rose sudah hampir pulih, melihat ke arah pintu. Di sana ia melihat Hannah, dan seketika emosinya menjadi campur aduk. Ia menggigit bibir bawahnya, dan tidak berbicara sama sekali. Ia juga tidak menyapa Hannah.
"Pita suara Hannah rusak, jadi dia tidak bisa berbicara untuk saat ini." Erlangga menjelaskan dengan suara rendah dan jelas.
Mata Rose bergetar beberapa kali, dan kemudian dia perlahan-lahan menurunkan matanya, menggigit bibirnya lagi, dan masih tidak mau berbicara.
Melihatnya seperti ini, Hannah sedikit ketakutan. Kemudian ia menatap Erlangga dengan cemas, dan bertanya dengan matanya, apa yang terjadi dengan Rose.