Erlangga tidak melihatnya dengan gembira, dia malah sedikit bingung. Jadi dia bertanya dengan ragu, "Hannah, apakah kamu tidak bahagia?"
"Omong kosong!" kata Hannah yang tiba-tiba meraih kerah baju Erlangga dan menekan laki-laki itu di tempat tidur. Dia menatap Erlangga sambil berkata, "Erlangga, aku tahu kalau kamu merupakan seorang tentara, tetapi kamu harus mematuhi hukum yang berlaku. Bila ada pengganggu dalam pekerjaanmu dan itu mengganggu, kamu harus percaya kalau kamu bisa bekerja dengan baik."
Erlangga sangat gugup sehingga muncul keringat di dahinya. Dia diam-diam menghela nafas lega ketika dia mendengar kata-kata terakhirnya. Benar saja, aku tahu dia akan bahagia.
"Namun, jika kamu melakukan ini, apakah itu benar-benar akan berdampak buruk padamu? Jika pesaing kamu menggunakan ini untuk berurusan dengan kamu ..." Hannah bertanya dengan senyum tertahan, dia sedikit tidak nyaman.
