Setelah kejadian itu, Hannah bersembunyi di bawah selimut, menggigit selimut dengan air mata berlinang, dan memandang pria itu dengan wajah puas.
"Beranikah kamu mengatakan lagi bahwa aku tidak bisa melakukannya di masa depan?" Erlangga bertanya dengan nada serius, dia mengulurkan tangan dan meremas pipinya yang memerah dengan lembut.
"Tidak berani, suamiku." Hannah menjawab dengan patuh dan sedikit ketakutan. Matanya yang berair terbuka, dan nadanya seperti anak kecil yang sedang diperas oleh orang lain.
Panggilan Erlangga dengan kata "Suamiku" membuat Erlangga merasa segar dan bahagia. Sudut bibirnya sedikit terangkat dan berkata, "Aku akan mengajakmu mandi, setelah itu turun untuk makan siang."
Setelah berbicara, dia memindahkannya dengan lembut. Dia mengangkatnya dan berjalan menuju kamar mandi.