Erlangga menekan bibirnya dengan erat. Dia mulai menatapnya dengan samar sambil menyalakan mobil dan pergi.
"Apa yang dikatakan Lily kepadamu di halaman belakang?" Dia bertanya dengan suara dingin dan dalam. Dia tidak menyangka bahwa keduanya hanya sekadar mengunjungi taman belakang, pasti ada yang sedang dibicarakan diam-diam.
Melihat ketakutannya pada ekspresi Lily, dia tahu pasti ada sesuatu yang rumit di dalamnya.
"Sebenarnya, dia tidak mengatakan apa-apa." Hannah menggelengkan kepalanya.
Melihat dia begitu membela diri untuk Lily, dia merasa bahwa meskipun dia pernah menyukai Lily. Namun, dia hanya menyukainya sekali, tidak untuk saat ini.
"Aku ingin tahu, katakanlah." Dia memerintahkan dengan agresif.
"Perhatikan cara mengemudi dan perhatikan kondisi jalan raya." Hannah mulai berbicara.
Mobil yang dikendarai Erlangga berhenti hingga bannya berdecit.