Saya memutuskan mengubah keadaan dunia tempat Ian berada jadi chapter 3 dan 4 telah di edit.
Selamat membaca
---------------------------------------
Semenjak usia 2 tahun Ian sudah menyadari bahwa ada hal yang berbeda tentang dirinya, Dia menyadari bahwa dirinya semakin kuat dan tubuhnya juga merasakan keberadaan energi disekitarnya. Ian juga merasa bahwa Dia adalah pembelajar yang cepat dan sulit untuk melupakan apa yang telah Ia baca sebelumnya (Photographic Memory). Ian menyadari bahwa mungkin ini adalah efek dari Gift yang didapatkannya dari Pria Tua itu. Dia juga menyadari bahwa dia belum bisa mengakses item karakternya dalam game SKYRIM, mungkin Ian akan bisa mengaksesnya saat Kebangkitannya karena hal itu adalah titik awal bagi Ian untuk mulai.
Suatu hari Ian juga pernah bertanya apa Kemampuan Ibunya, kemudian Ibunya memberitahunya bahwa kemampuan elemennya adalah Air, ES Absolute, Bumi, Kayu, Petir Hitam, dan Kehidupan dan peralatan yang digunakan Ibunya adalah pedang berwarna putih murni yang bergrade [SS]
Tingkatan Grade Peralatan dari rendah ke tinggi adalah : [F], [E], [D], [C], [B], [A], [S], [SS], [SSS]
Grade juga merupakan rata-rata tingkatan kekuatan seseorang berdasarkan penguasaan terhadap Magic dan kemampuan mereka.
Setelah selesai mengingat masa lalu, Ian melanjutkan membaca buku yang sebelumnya Dia baca.
Ian mengetahui bahwa Magic terkait dengan elemen, walaupun dibagi atas beberapa bagian yaitu Magic dasar seperti air, api, tanah, udara. Magic dasar bermutasi seperti Es, Kayu, Petir dll. Magic tingkat menengah seperti Cahaya, kegelapan dan dll. Magic tingkat menengah bermutasi seperti Kehidupan, Kematian dan dll. Magic tingkat tinggi seperti Ruang dan Waktu.
Meskipun dibagi menjadi beberapa tingkatan, tetapi itu hanya karena kesulitan dan kelangkaan mereka. Jika orang memiliki pencapaian yang sangat tinggi pada Sihir ES, mereka bahkan bisa membekukan Ruang dan Waktu sekalipun, begitu pula dengan elemen lainya.
Setelah Ian membaca tentang Magic Elemen, Ian mulai membaca buku lainnya seperti buku tetang Magic Scroll dan juga tentang Magic Rune.
.....
3 Tahun berlalu dengan cepat,
Dalam kurun waktu itu, Ian hampir membaca semua buku yang ada di perpustakaan Ibunya dan Ian terutama fokus pada buku yang dibawa oleh Ibunya dari Dugeon tempat Ibunya terperangkap. Ian menemukan bahwa buku itu berisi semua penelitian seseorang dimasa lalu tapi tidak diketahui siapa yang melakukan penelitian tersebut. Isi penelitian dalam buku tersebut tentang cara mengendalikan Mana dengan seefisien mungkin, cara membuat Magic Sroll, cara membuat Magic Rune dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Ian lebih terfokus pada 3 hal tersebut karena itu bisa membantu dirinya dan Ibunya dalam mengembangkan perusahaan mereka. Dan karena Ian sangat imajinatif, Ian percaya diri bisa menemukan produk baru untuk produksi perusahaan Ibunya nanti ketika EF-Techno telah memasuki Dunia Magic. Ian mulai mempelajari cara mengendalikan Mana dengan seefisien mungkin, dan setelah memahami semua seluk beluknya secara teori, Ian mulai mempelajari cara pembuatan Magic Scroll. Pembuatan Magic Scroll membutuhkan penguasaan tingkat Adept Grade. Semakin tinggki tingkat penguasaan, semakin kuat pula efek Magic Sroll yang dibuat. Setelah memepelajari seluk beluknya secara teori lagi, Ian mulai ke yang paling sulit, yaitu Magic Rune.
Magic Rune sulit dibuat karena membutuhkan konsentrasi tinggi dan penulisan Rune pada benda yang diterapkan harus rapi dan presisi. Jika kurang rapi dan presisi, maka akan mengurangi efek yang ditimbulkan dari Rune tersebut. Setelah membaca isi buku itu, Ian menemukan sangat banyak jenis rune yang ada, mulai dari Rune pertahanan, Rune Serangan, Rune perangkap, bahkan Rune untuk kehidupan sehari hari pun ada seperti untuk memanaskan air, mendinginkan ruangan, mengirim benda, memperlambat waktu dan masih banyak lagi yang berguna bagi kehidupan sehari hari. Bahkan terdapat Rune untuk keperluan Alchemist dan Blacksmith. Ian menghabiskan waktunya paling lama di bagian struktur susunan Rune karena setiap Rune memiliki fungsi yang berbeda beda, apa lagi kalau menerapkan lebih dari satu buah Rune pada suatu benda. Tapi itu tidak membuat Ian patah semangat, apalagi Ian memiliki kemampuan Ingatan Fotografis yang pastinya akan memudahkannya. Ian menghabiskan waktunya untuk terus mendalami seluk beluk dari 3 hal yang dipelajari Ian sebelumnya hingga hari kebangkitannya hampir tiba.
Sebenarnya, sebelumnya Ian pernah meminta Ibunya untuk melatih fisiknya, tapi Ibunya berkata bahwa itu tidak akan efisien karena waktu paling baik untuk mulai fisik adalah setelah kebangkitan sampai usia 14 tahun, jadi Ibunya akan melatihnya setelah Ian mengalami Kebangkitan saat usia 6 tahun.
Besok adalah hari Kebangkitan Ian.
Ian saat ini sedang duduk disofa sambil menonton TV dan Dia mendengar suara bell rumahnya yang menandakan bahwa Ibunya sudah pulang dari perusahaannya.
Ian berjalan menghampiri Ibunya yang sedang memasuki pintu rumah sambil mengulurkan tangannya meminta agar digendong karena Ian sangat suka digendong oleh Ibunya sambil berkata "Selamat datang Ibu"
Aina yang baru pulang dari perusahaan melihat Anaknya mengampirinya sambil minta digendong merasa sangat senang karena kepedulian Anaknya, satu satunya keluarganya di Dunia ini.
"Ya, sayang, aku merasa sangat senang bisa memilikimu" jawab Aina sambil mengangkat Ian kepelukannya "Bagaimana pelajaranmu? adakah yang tidak kamu mengerti?" lanjut Aina
"Tidak ada Ibu, aku bisa memahamai semuanya" jawab Ian sambil memeluk leher Aina lalu menciumnya dan Aina membalas ciuman yang diberikan oleh Ian.
"Apakah kamu sudah mandi Sayang?" tanya Aina sambil berjalan ke ruang tamu
"Belum Ibu, Aku menunggumu" jawab Ian dengan lembut
"Hehehe... baiklah Sayang, ayo kita mandi bersama" kata Aina dengan senang lalu mereka berdua menuju kekamar untuk memakai pakaian mandi mereka.
Di kamar mandi, Ian terlihat sedang duduk di bangku kecil sedangkan Aina duduk dibelakangnya sambil menggosong tubuh Ian.
"Ibu, bisakah aku menggosok badanmu juga?" tanya Ian dengan penuh harap
Melihat Ian yang menatapnya dengan tatapan imutnya Aina tidak bisa menolak "Baiklah Sayang, kamu bisa menggosok badan Ibu" jawabnya
Tanpa menunggu lama, Ian mengambil spons dan mulai menggosok bagian belakang Aina.
Mereka berdua menikmati waktu bersama mereka, setelah menggosok bagian belakang, Ian bertanya "Bagaimana dengan bagian depanmu Ibu?" tanya Ian dengan sedikit penasaran
Setelah berpikir sejenak Aina menjawab " Kamu bisa menggosoknya juga Sayang"
Ian mulai berjalan kedepan Aina dan melihat pemandangan yang sangat spektakuler. Ian tidak teralalu memikirkannya dan mulai menggosok leher Aina dan perlahan mulai turun hingga payudaranya.
"Bagaimana Sayang? bukankah ini indah? kamu dulu sering menghisapnya saat kecil, apakah kamu mau mencobanya lagi?" tanya Aina dengan nada menggoda
"Itu sangat Indah Ibu, tentu saja Aku ingin mencobanya lagi Bu, boleh kah?" jawab Ian dengan lembut dan kekaguman lalu memohon pada Ibunya agar bisa menghisap puting merah jambu miliki Ibunya sambil berpikir liar.
Aina terkejut karena dia mengira Ian tidak akan memcobanya lagi sehingga sekarang dia berada diposisi yang sangat memalukan tapi dia memutuskan untuk mengabulkan permintaan Ian. "Kamu bisa mencobanya lagi Sayang" kata Aina dengan sedikit gugup karena sudah lama Ian tidak menyusu padanya.
Ketika Ian mendengar jawaban persetujuan dari Ibunya, Ian tidak menunggu lama lagi dan langsung melahap puting merah jambu Ibunya.
"Ahn.." Aina mendesah ketika merasakan Ian menghisap dan menggigit putingnya, dan dia bisa merasakan bahwa ada perasaan yang lain di tubuhnya sekarang. Dia merasakan ada sedikit perasaan sengatan listrik kecil didalam lubangnya.
"Mnn.... Ahn..." Aina terus mendesah karena betapa nikmat yang dirasakan tubuhnya saat ini
Ian yang mendengar desahan Aina menjadi sangat bersemangat untuk menghisap dan menggigit putingnya dengan dinamis, kadang lembut dan kadang kasar.
Setelah puas menghisap puting Aina, Ian berhenti dan melanjutkan membersihkan bagian depan Aina hingga kebagian dalam pahanya tetapi tidak berani membersihkan bagian lubang Aina kemudian Ian berhenti.
"Baiklah Sayang, sekarang giliranku menggosok bagian depanmu" kata Aina lalu mengambil spons yang sudah diberi sabun lalu mulai membersihkan bagian depan Ian. Ketika Aina sampai ke bagian antara kaki Ian, Aina terkejut
"Kamu telah menjadi besar lagi Sayang, sepertinya tidak lama lagi kamu akan dewasa dan akan meninggalkan Ibu" kata Ibunya dengan yang terakhir sedikit sedih sambil memainkan adik kecil Ian.
"Aku tidak akan pernah meninggalkanmu Ibu apapun yang terjadi dimasa depan" kata Ian dengan tegas lalu dan agak malu karena Ibunya memainkan adik kecilnya.
Setelah Aina selesai menggosok tubuhnya, Ian memeluk Ibunya. Ian bisa merasakan kelembutan dan kehangatan dari kulit Aina saat kulit mereka bersentuhan.
Aina membalas pelukan Ian dengan erat "Baiklah Sayang, ayo kita berendam di bathtup" kata Aina lalu berdiri sambil memeluk Ian dan berjalan ke bathtup kemudian berendam didalamnya. Aina meletakkan Ian dipangkuannya sambil memeluknya dari belakang.
"Besok adalah hari Kebangkitan kan sayang?" tanya Aina
"Ya Ibu, memang besok adalah hari Kebangkitan " Jawab Ian dengan lembut
"Kuharap besok berjalan dengan lancar" kata Aina dengan lembut 'mudah mudahan Ian bisa bangkit, karena kalau tidak, dia pasti sangat kecewa.
"Tenang saja Ibu, besok pasti akan berjalan dengan lancar" balas Ian dengan lembut
Dengan itu bereka masih berada diposisi yang sama sambil menikmati kehangatan masing masing.
...
Keesokan paginya Ian bagun dipelukan Aina, kemudian Ian mulai mengingat bahwa kemarin setelah mereka mandi, mereka lalu mengeringkan badan masing masing dan memakai pakaian tidur lalu berpelukan dan tidur diranjang yang sama.
'Tidurku terasa sangat nyenyak' pikir Ian sambil meregangkan tubuhnya dengan semangat karena hari ini adalah hari Kebangkitannya.
Ian ingin membangunkan Ibunya tapi tiba tiba Ian merasakan sesuatu megalir ditubuhnya, Ian mencoba untuk membangunkan Ibunya
"Ibu,..Arg....Grmm..... " Ian menahan perasaan sakit dan mati rasa ditubuhnya karena seperti ada sesuatu yang bergerak ditubuhnya menyebar keseluruh tubuhnya.
"Hmmnn.." Aina terbangun karena keributan di dekatnya dan ketika dia berbalik dan melihat Ian kesakitan, Aina langsung ketakutan dan sangat cemas, Aina langsung mengangkat Ian dan memeluknya sambil menggunakan Magic Helath pada Ian.
"Sayang, apakah kamu masih merasakan sakit?" tanya Aina yang sangat khawatir
"Itu sudah sedikit reda Bu, gmm" kata Ian sambil menahan rasa sakit yang dialaminya.
"Jangan khawatir Sayang, Ibu akan selalu bersamamu" kata Aina degan lembut sambil memeluk Ian dengan erat dan menggunakan Magic Health.
Akirnya setelah sekitar 5 menit, rasa sakit ditubuh Ian sudah menghilang dan Ian akhirnya bernafas dengan lega. Meskipun Ian merasakan tubunya menjadi lebih kuat seiring waktu, Ian masih tidak bisa menahan rasa sakitnya ketika mengalami kebangkitan.
[DING!!!...
.....]
'Kenapa rasanya sangat menyakitkan? tapi itu tidak ada apa apanya dibandingkan perasaanku saat Kapsul VRku meledak karena saat itu aku sendirian dan sekarang ada seseorang yang menemani dan menyayangiku baik suka maupun duka' pikir Ian lalu menghela nafas lega.'
Ian mendengar sebuah notifikasi di pikrannya tapi Ian mengabaikannya untuk sekarang karena Ibunya lebih penting.
Ian kemudian memeluk tubuh Ibunya yang lembut untuk menghilangkan rasa khawatirnya
"Jangan khawatir Bu, itu sudah selesai. Sekarang aku baik baik saja Bu" kata Ian dengan lembut sambil mengangkat kepalanya dan menatap wajah Ibunya.
"Aku sangat khawatir kamu akan meninggalkanku Sayang, aku sangat khawatir" kata Aina yang telah menangis sedih karena melihat Ian kesakitan.
"Ingat Bu, aku tidak akan meningglakanmu apapun yang terjadi" kata Ian sambil menghapus air mata Ibunya lalu mencium bibi Ibunya dengan lembut.
Aina yang merasakan hal itu membalas ciuman Ian karena baginya Ian adalah pendukung batinnya karena dia tidak punya keluarga lain selain Ian yang menemaninya dan meskipun dia memiliki satu orang keluarga lagi dan beberapa teman baik, tapi untuk saat ini, Ian adalah pendukung utamanya.
Setelah mereka berciuman, Mereka berdua memasuki kamar mandi untuk mandi bersama karena Ian sangat berkeringat dan Ibunya akan pergi ke perusahaannya, EF-Techno.