Chereads / The High Human / Chapter 7 - Latihan

Chapter 7 - Latihan

Ketika Ian terbangun, Dia menyadari bahwa sekarang Dia ada diranjang dan tidur bersama Ibunya. Ian merasakan hangat dihatinya karena perhatian Ibunya. Ian kemudian bangun dan mencium dahi Ibunya lalu turun dari ranjang dan pergi mandi untuk mempersiapkan latihannya hari ini.

Aina bangun ketika Ian mencium dahinya dan merasakan perasaan manis dihatinya karena satu-satunya keluarga yang Aina miliki adalah Anaknya, Ian Eien.

Aina bangkit lalu turun kelantai bawah untuk menyiapkan makanan. Mereka berbincang setelah mereka selesai makan.

"Jadi Sayang, apakah kamu siap untuk latihan hari ini?" tanya Aina

"Aku sangat siap Bu" jawab Ian dengan semangat.

"Baiklah kalau begitu, ayo kita ikuti Ibu Sayang" kata Aina lalu berdiri dan berjalan menuju ke halaman belakang yang diikuti oleh Ian.

Ketika Aina dan Ian sampai di halaman belakang rumahnya Ian melihat bahwa halaman tersebut terlihat seperti tempat latihan yang lebih luas dari yang dia kira, karena Ian jarang memperhatikan lingkungannya dan hanya asyik dengan Buku buku Ibunya. Ian juga melihat bahwa ada banyak peralatan latihan di sudut yang disimpan di gudang tanpa pintu dan dinding depan.

"Baiklah Sayang, kesini, kita akan menguji dulu seberapa kuat kamu, baru kita mulai rencana pelatihan yang akan kita lakukan" kata Ibunya sambil manggil Ian ke gudang peralatan latihan.

"Baiklah, coba angkat Ini dulu" Aina memberi Ian beban seberat 50 KG

"Ini terasa ringan Bu " jawab Ian

"Hmm, coba yang ini" kata Aina yang memegang beban 100 KG

"Ini terasa masih agak ringan Bu" jawab Ian

"Hmm, kamu sangat kuat untuk anak seusiamu, Ibumu dulu bisa mengangkat beban dengan cukup lama sampai 484 KG saat memulai kebangkitan " kata Ibunya dengan bangga

"Wow, kamu sangat kuat Bu" kata Ian

"Memang, kerena kamu adalah anakku, kamu seharusnya bisa sama atau bahkan lebih baik dariku" kata Ibunya dengan menyombongkan Anaknya

"Baiklah, sekarang coba yang ini" kata Ibunya sambil membawa beban seberat 200 KG

"Hmm, belum cukup berat Bu" kata Ian dengan santai lalu menjatuhkan beban itu kelantai

"Hahaha, kamu memang anakku" kata Aina dengan senang lalu mengangkat Ian dan memluknya dengan erat lalu menciumnya.

Ian hanya menerima dan membalas ciuman kasih sayang Ibunya.

Aina menurunkan Ian ke lantai lalu mengambil beban seberat 400 KG dan memberinya ke Ian

"Hmm, cukup berat Bu, tapi masih mudah" kata Ian

"Hmm apakah tidak ada alat yang bisa mengukur kekuatan seseorang Bu" tanya Ian dengan pensaran

"Oh,.. Aku lupa, hehe, baiklah tunggu disini" kata Ibunya lalu masuk kegudang mencari benda tersebut.

Setelah beberapa menit, Aina kemudian kembali sambil membawa beban yang cukup modern.

"Nah, beban ini bisa meningkat dan menurun dengan sedirinya, cobalah" katak Aina sambil memberikan beban itu kepada Ian

Ian menerima beban tersebut " Bagaiman cara menggunakannya Bu?" tanya Ian

"Cukup tekan tombol yang ada disisi itu, nanti akan bertambah secara perlahan, dan jika kamu menjatuhkannya, beratnya akan dengan cepat menurun" kata Aina sambil menunjuk tombol berwarna merah.

Ian melihat ada layar kecil disisi beban dan dua tombol dibawahnya merah dan hijau, dan Ian tidak tau apa fungsi tombol hijau tersebut. Ian kemudian mengangkat beban tersebut lalu menekan tombol merah itu. Ian bisa merasakan perubahan berat pada beban itu

10 Kg...50 Kg... 200 Kg.... 480 Kg... 560 Kg... 600 Kg... 630 Kg.. 700 Kg... 750 Kg...830 Kg..900 Kg.

Ketika berat beban mencapai 900 Kg, Ian kemudian menjatuhkan beban tersebut.

Setelah berat beban mencapai 900 Kg, Ian tidak tahan lagi dan menjatuhkan beban dan tepat sebelum beban mencapai lantai, beratnya turun drastis menjadi 1 Kg.

Ian mengawasi perubahan berat beban tersebut saat dia mengangkatnya dan melihat itu mencapai 900 Kg.

Aina mengambil beban tersebut dan kemudian menekan tombol hijau yang berada disamping tombol merah kemudian muncul angka 720 Kg pada layar kecil yang berada diatas dua tombol hijau dan merah tersebut.

"Bu, kenapa yang muncul 720 Kg dan bukan 900 Kg?, kupikir aku mengangkatnya hingga mencapai 900 Kg?" tanya Ian penasaran

"Jadi bagaimana jika kamu bisa mengangkat 900 Kg tapi hanya sesaat? itu tidak penting kan? yang penting adalah mencapai batas berat beban yang bisa ditoleransi oleh tubuh kita dalam waktu yang lama, dan alat ini dirancang untuk melihat batasan tersebut." Jawab Aina

"Rata-rata Mage atau Warior memiliki batas toleransi hingga 80% sedangkan Manusia Biasa rata-rata 30% dari total kekuatan yang dapat mereka kerahkan. Tapi ada juga Mage, Warior ataupun Manusia Biasa yang memiliki batas toleransi kurang dari rata-rata orang Dunia mereka dan ada juga yang memiliki batas toleransi lebih dari rata-rata orang Dunia mereka. Bahkan di Dunia Magic ada orang yang melebihi 90%, jadi sangat penting untuk melihat batas toleransi berat diri kita sendiri." lanjut Aina

"Batas toleransi juga bisa menjadi tolak ukur seberapa besar kekuatan yang bisa seseorang keluarkan dalam pertarungan jangka panjang, jika mereka menggunakan kekuatan penuh mereka dari awal pertarungan, maka mereka akan cepat kelelahan dan akhirnya, hanya kekalahan yang menanti mereka. Batas toleransi Ibu sendiri mencapai 91% dan sekarang kita akan memeriksa batas toleransimu hari ini Sayang" lanjutnya Ibunya

"Baik Bu" Kemudian Ian mulai mengambil kembali beban tersebut

Ian kemudian memencet kembali tombol merah dan berat beban mulai naik dengan cepat hingga 720 Kg lalu berkerak dengan lambat saat melewati 720 Kg yang bertujuan untuk melihat batas toleransi Ian.

Berat beban tersebut naik perlahan,

723 Kg... 760 Kg..... 800 Kg..... 860 Kg.... 880 Kg...882 Kg.... proses tersebut memakan waktu hingga satu setengah jam dari berat 1 Kg ke 882 Kg, memang membosankan tapi itu sangat penting.

Setelah mencapai 882 Kg, berat beban tersebut berhenti tapi Ian masih mengangkatnya selama satu jam lagi meskipun membosankan.

"Baiklah, cukup Sayang, kamu bisa melepasnya" kata Aina

Ian lalu melepaskan beban tersebut dan seperti sebelumnya, berat beban tersebut turun menjadi 1 Kg sebelum mencapai lantai. Aina mengambil beban tersebut dan kemudian menekan kembali tombol hijau dan muncul angka 98% yang membuat Aina terkejut karena itu 7% lebih baik darinya. Artinya dalam pertarungan jangka panjang, Ian akan memiliki peluang menang lebih besar jika mereka memiliki statistik yang sama.

Aina merasa sangat senang dengan penemuan ini, karena Anaknya dalah segalanya baginya. Aina kemudian memeluk Ian dengan lembut.

"Sayang, batas toleransimu sangat tinggi, mencapai 98%, artinya, jika kamu bertarung dengan seseorang yang memiliki statistik yang sama, kemungkinan besar kamu akan menang." kata Aina yang bangga terhadap Ian.

"Baiklah Bu, apa selanjutnya?" tanya Ian yang masih berada dipelukan Aina.

"Sekarang dengarkan dulu penjelasan Ibu" kata Aina sambil menurunkan Ian

"Kamu tau kan setiap kebangkitan, seseorang menerima statistik yang berbeda beda tergantung bakat mereka, semakin tinggi statistik awal mereka, semakin berbakat mereka" kata Ibunya dan Ian hanya mengangguk

"Nah, semakin tinggi bakat seseorang, semakin tinggi pula statistik yang bisa mereka dapatkan dari pelatihan fisik, dan betapapun berbakatnya seseorang pasti memiliki batas yang tidak bisa mereka lewati dan sampai sekarang tidak ada yang bisa menghancurkan batas tersebut"

"Menurut penelitian, peningkatan fisik seseorang sangat dipengaruhi oleh bakat mereka dimana statistik awal mereka berperan. Contohnya adalah jika seseorang memiliki statistik awal rata-ratanya adalah 10, maka mereka hanya bisa meningkatkan kekuatan mereka melalui latihan sebesar 2 kali statistik awal mereka, dan jika rata-rata statistik orang tersebut adalah 20, maka mereka bisa meningkatkannya sebesar 4 kali statistik awal mereka. Artinya, setiap peningkatan 5 poin dalam rata rata statistik awal seseorang, mereka memiliki tambahan peluang untuk meningkatkan satu kali lipat statistik mereka"

"Dan aku Ibumu memiliki rata-rata statistik awal adalah 45, jadi aku memiliki peluang untuk meningkatkan statistikku dengan pelatihan sebesar 9 kali, jadi meskipun aku tidak pergi leveling dan hanya berlatih, aku bisa meningkatkan poin statistikku hingga maksimal 405 poin tiap atribut atau secara total 2025 poin untuk semua atribut tanpa naik level sekalipun. Tapi hal ini hanya berlaku untuk orang yang belum melakukan leveling sama sekali, jadi ketika leveling dilakukan, latihan tidak akan terlalu bermanfaat lagi karena kita hanya bisa mendapatkan setengahnya, dan aku Ibumu sudah mencapai batas bakatku sebelum leveling, jadi statistikku tidak bisa bertamah lagi dengan latihan apapun kecuali leveling." lanjut Aina

"Orang paling berbakat yang kudengar adalah orang yang memiliki rata-rata 42 dalam semua atributnya. Dan aku yakin kamu lebih berbakat darinya karena kamu adalah Anakku" kata Aina dengan sombong

Ian kagum dengan Ibunya yang memiliki komitmen yang sangat kuat untuk melakukan latihan berat.

"Jadi rata-rata nilai statistikmu Sayang?" tanya Aina dengan nada mengancam seolah olah kalau Ian berbohong maka Ian akan melihat neraka

"Um..." Ian terlihat ragu untuk mengatakannya

"Katakan saja Sayang, aku tidak akan memukulmu" kata Aina dengan nada riang namun membuat punggung Ian merinding.

"Umm... itu.. 6..60 Bu" jawab Ian dengan hati hati

Mendengar jawan Ian membuat Aina terkejut sejenak lalu tertawa terbahak-bahak

"Hahahahaha.... sudah kuduga, karena kamu adalah Anakku kamu pasti sangat berbakat, Hahahaha..." Aina tertawa sangat keras karena betapa senangnya dia dengan bakat Ian. Aina kemudian memeluk Ian dengan erat lalu mencium bibirnya dengan kuat

Setelah beberapa saat, akhirnya Aina menurunkan Ian lalu menatap Ian dengan serius dan berkata

"Sayang!, ingat baik-baik!, jangan pernah membocorkan hal ini kepada orang lain, jika ada yang bertanya bilang saja 20 itu lebih aman, Ibu juga merahasiakan statistik awal Ibu karena takut memangcing keriributan yang berujung rasa iri dan serakah, jadi Ibu hanya menjawab 25, kamu Ingatkan Sayang?!" kata Ibunya dengan sangat tegas dan kuat.

Ian hanya bisa menelan ludahnya melihat perubahan sikap Ibunya yang tiba-tiba dan kemudian menganggukkan kepalanya dengan keras.

"Baik Bu, Aku pasti tidak akan memberitahukan kepada siapapun tentang hal ini" jawab Ian dengan tegas.

"Nah, kalau begitu mari kita mulai pelatihan kita, hehehe" kata Aina yang membuat Ian agak merinding.

"Karena kamu memiliki toleransi hingga 98%, maka kita akan menggunakan beban hingga 99% padamu dan berlari keliling lapangan" kata Aina lalu masuk kegudang mengambil sebuah rompi yang modern lalu menyuruh Ian memakainya.

Setelah Ian memakainya, Aina kemudian mengatur agar berat bebannya mencapai 891 Kg dan kemudian menyuruh Ian berlari mengelilingi lapangan latihan.

Saat berlari mengelilingi lapangan latihan, Ian mendenga banyak notifikasi berbunyi tapi Ian mematikannya menggunakan fitur sistemnya agar tidak mengganggunya saat latihan. Selama dia berlari ternyata berat dari bebannya bertambah otomatis mengikuti peningkatan statistiknya. Ian curiga bahwa rompi ini bisa membaca statistiknya sehingga akan terus meningkat seiring seiring dengannya.

Ian tidak pernah berhenti berlari meskipun Ia merasa berat dan agak lelah karena Ia merasa harus menjadi kuat secepat mungkin agar bisa memulai rencananya.

Akhirnya sekitar jam setengah 6, Ian berhenti karena Ibunya memintanya untuk berhenti. Ian bisa melakukannya keesokan harinya katanya.

Ian sekarang berada di bathtup bersama Ibunya, dan apa lagi yang mereka lakukan kalau bukan mandi bersama sesuai rutinitas mereka. Ian menikmati rasa payudara Ibunya yang menyentuh punggungnya. Rasanya tiada bandingnya dengan kelembutan dan keempukannya membuatnya merasa sangat nyaman.

"Baiklah Sayang, ayo kita istirahat, kita sudah terlau lama di bathtup" kata Aina lalu mengangkat Ian dan mengeluarkannya dari bathtup. Kemudian mereka mengeringkan tubuh mereka dan memakai pakaian tidur lalu pergi ke kamar Ibunya untuk tidur bersama. Sebenarnya Ian memiliki kamarnya sendiri tetapi Ian merasa lebih nyaman bersama Ibunya dan Ibunya juga sangat senang dengan itu, jadi mereka tidur bersama.

Mereka telah berbaring ditempat tidur dengan Aina Ian didalam pelukannya.

Ian kemudian membuka Statusnya dan cukup terkejut betapa besar peningkatannya

-----------------------------------------------------------------

[ >>KARAKTER || INVENTORY

Nama [ Ian Eien ]

Level [0]

Ras [High Human]

Bakat [Gamer Body] | [Mini Wolrd | 1:10] | [World Traveler]

HP [6000]

SP [6000]

EP [6000]

Kelas : -

Str [65]

Agi [63]

Vit [62]

Dex [64]

Int [61]

Luc [90] ]

-----------------------------------------------------------------