Madam Golda mengembuskan napas berat.
"Aku benar-benar harus menahan diri untuk menerima semua gangguannya selama masa pencalonan Malino ini," keluh Madam Golda dengan menahan kesal.
"Menurut saya, selama waktu itu, seperti biasa, Madam akan mempersiapkan 'sesuatu' untuk Hiroshi," tebak El dengan cepat.
Madam Golda terkekeh pendek.
"Tentu saja, El. Perkiraanmu tak salah, Kamu memang salah satu orang dekatku yang mengerti aku," jawabnya bangga.
"Oke, El. Terima kasih, aku akan menyiapkan diri untuk melakukan saranmu," pungkas Madam Golda sebelum mengakhiri pembicaraan itu.
El kembali memasukkan telepon genggam itu ke saku bajunya. Kemudian ia mengalihkan pandangannya ke laut lepas.
Ia mendesah lelah saat lautan itu justru mengingatkan dia pada Rachel yang dipaksa terjun bebas ke laut di tepi dermaga kota ini.
Laki-laki tinggi tegap itu mengepalkan tangan dan memukulkan tinju bagian bawahnya ke permukaan meja. Dan itu membuat alat-alat makan itu memantul pelan.
