Chereads / TAKDIR YANG MENENTUKAN / Chapter 34 - PART 33

Chapter 34 - PART 33

Dorr...

Dorr...

Dorr ...

" Sial "ucap Leo melihat beberapa anak buah M13 mengejar mereka

" Kenapa mereka mengikuti kita sialan " ucap Lee melihat ke arah samping nya para anggota M13 mengejar mereka

" Karena kita musuh nya sialan " ucap Leo kesal

" Berhenti lah bicara atau ku bakar mulut kalian" teriak Abyan sembari menembak para anggota M13 yang semakin dekat

Dor...

Dor...

Dor...

" Sialan peluru nya habis "umpat kasar Abyan 

" Pergilah duluan dengan Leo biar aku dan yang lain nya di sini " ucap Lee

" Kau yakin tidak apa apa " tanya Leo

" Kau pikir aku banci heh sana pergilah " ucap Lee kesal

" ini ambil kunci nya " ucap Lee melempar kunci mobil ke arah Abyan 

dengan sigap Abyan mengambilnya 

" Ku serahkan semua nya padamu Lee " ucap Abyan setelah mendapat kunci dan berlalu pergi

" Kau tenang saja dude " ucap Lee percaya diri

✿ ✿ ✿ ✿

hosh..

hosh..

hosh...

" sialan yang mana mobilnya " ucap Leo mengumpat melihat beberapa mobil berderet di sekeliling nya

" ck kau bodoh rupa nya " ucap Abyan sembari menekan tombol mobil

twit..

twit..

twit...

Terdengar suara mobil 

Mereka berlari ke arah suara mobil dan langsung segera masuk ke dalam

posisi nya saat ini Abyan duduk di kursi setir mobil Leo duduk di samping nya di belakang di ikuti 6 anggota Dragon 

" Apa kau tau di mana markas utama nya " tanya Lee yang baru saja tersadar 

"Tentu saja " ucap Abyan seadanya dan lebih fokus mengendarai mobilnya

" sejak kapan kau tahu heh " tanya Leo penasaran

" ck kau ini kepo sekali diamlah " ucap Abyan mulai kesal dan kehilangan konsentrasi nya

" ck kau ini jelaslah aku kepo beritahu aku Abyan " ucap Leo tidak sabaran

" ck kau ini baiklah aku tahu sudah jauh jauh hari dulu aku sempat menyuruh Frans mencari tahu lokasi markas utama nya Ziba dan beruntung nya informasi itu bocor jadi aku mengetahui nya kau puas hah sekarang " ucap Abyan yang masih tetap fokus 

" ckck kau tidak pernah bercerita ke kita sama sekali " ucap Leo mendengus kesal

" ck terserah aku lah mau memberitahu atau tidak " ucap Abyan songong

" terserah sampeyan " ucap Leo mendengus kesal 

" aku tidak mengerti apa yang kau ucapkan sialan jangan sampai kau mengatai ku yang tidak tidak dengan bahasa mu itu " ucap Abyan 

" kalau emang nya kenapa kau ingin memenggal ___" ucap Leo terhenti

bugg...

" Aww bangsat sakit sialan " umpat Leo tiba tiba mobil berhenti secara mendadak mengakibatkan Leo yang memang duduknya tidak 180 derajat normal pada orang umum nya akhirnya kepala jidat nya berciuman dengan dashboard mobil 

" jidat kesayangan ku hiks hiks " ucap Leo memegang nya jidatnya

" anda baik baik saja tuan apa kita sudah sampai di markas" ucap salah satu anggota Dragon

" seperti tebakan mu " ucap Abyan sekena nya

" tapi ini di hutan mana ada gedung di sini apa matamu sudah buta heh " ucap Leo menatap sekeliling nya

" Lebih baik kau diam saja sebelum ku buat bibirmu itu bisu Selama nya " ucap Abyan tajam sembari menyodorkan pistol nya

Leo mendengus kesal

Mereka keluar dari mobil dengan Abyan di depan

Srak...

Srak...

Srak...

Srak...

"Kenapa mereka memilih tempat di tengah hutan begini sih bikin ribet aja "ucap Leo kesal sembari menyingkirkan dedaunan dan akar akar liar yang menjalar menghalangi jalan mereka

"Bisa tidak kau diam hah seharusnya aku memotong lidah mu saja tadi "ucap Abyan kesal menyodorkan pisau lipat nya ke arah Leo

"Hey tenang lah bro kau tidak perlu marah begitu" ucap Leo

Abyan hanya diam saja dan melanjutkan langkah nya tanpa memperdulikan Leo sama sekali

✿ ✿ ✿ ✿

Prak ...

Prak...

Brak...

"Sialan Berani nya mereka memberontak anggota kita hah kerahkan semua anggota kita hancurkan mereka sampai lebur " ucap Ziba emosi menghancurkan seluruh ruangan nya tanpa tersisa

"Berhenti lah ziba kau bisa menyakiti dirimu sendiri " ucap Rezi yang baru saja tiba setelah mendapat kabar dari salah anak buah Ziba

"Lepaskan tangan mu sialan " ucap Ziba memberontak saat tangan tiba-tiba di tahan oleh Rezi

" Tidak sebelum kau menormalkan emosi mu " ucap Rezi santai

" Sialan kau mau ku bunuh hah " ucap Ziba menondongkan pecahan kaca di tangan nya kepada Rezi

Dengan cepat dan tangkap Rezi mengambil pecahan kaca di tangan Ziba

" Arghh sialan kau " umpat Ziba merasa tangan nya terluka

" sudah ku bilang bukan hentikan ini tidak akan merubah apapun sama sekali " ucap Rezi

" Tidak Abyan harus jadi milikku ingat itu kau tidak berhak mengatur ku " ucap Ziba mendorong tubuh Rezi darinya 

Rezi yang sudah geram dengan keegoisan Ziba dengan kasar dia menarik Ziba agar mendekat ke arah nya dan mengcengkram kedua bahu Ziba dan menatapp nya tajam

" HENTIKANLAH ZIBA HENTIKAN PERMAINAN BUSUK MU INI GAK ADA GUNANYA KAU MEMAKSAKAN NYA SAMPAI SEPERTI INI GIMANA PUN KAU BERUSAHA KERAS SEKALIPUN KAU BUNUH GEANDRA ABYAN TETAP TIDAK AKAN TERTARIK PADAMU YANG ADA DIA AKAN SEMAKIN MEMBENCI MU INGAT ITU ZIBA KAU JANGAN TERLALU TEROBSESI PADA CINTA YANG AKAN MEMBUAT MU JATUH KE JURANG YANG KAU BUAT SENDIRI BUKALAH HATIMU MASIH BANYAK LAKI-LAKI DILUAR SANA YANG MAU MENERIMA MU APA ADANYA ABYAN SUDAH MENJADI MILIK ORANG LAIN IKHLASKAN SAJA DIA KAU AKAN MENYESAL NANTI NYA KALAU KAU SAMPAI MELANJUTKAN RENCANA MU INI " ucap Rezi menyadarkan Ziba dari rasa terobsesi nya akan Abyan 

Ziba hanya terdiam sejak tadi air mata nya tak berhenti menetes Rezi melepaskan cengkraman nya dan menatap Ziba penuh arti 

" TIDAK TIDAK TIDAK ABYAN HARUS JADI MILIK KU KAU DIAM SAJA TIDAK USAH IKUT CAMPUR DALAM URUSAN KU HUBUNGAN KITA SUDAH SELESAI SEJAK DULU KAU TIDAK BERHAK APA APA DI SINI " ucap Ziba berteriak sembari membanting semua barang-barang yang ada di sekitarnya

Rezi menghembuskan nafas nya gusar melangkah mendekati Ziba yang tampak begitu kacau

" hentikan hentikan sudah cukup aku gak sanggup lihat kamu kayak gini ingat kau sedang mengandung tenangkan lah emosi mu " ucap Rezi memegangi kedua tangan Ziba mencoba menghentikan aksi mengamuknya

" Lepaskan aku sialan hiks hiks buat apa kau peduli pada wanita seperti ku tinggalkan aku sendiri tidak perlu kau kasihan padaku " ucap Ziba berontak sekuat tenaga nya 

" aku tidak kasihan padamu aku kasihan pada anak yang kau kandung " ucap Rezi tenang

" KAU BENAR-BENAR BRENGSEK REZI KARENA KAU AKU HARUS MENANGGUNG SEMUA NYA SENDIRI " ucap Ziba berteriak memukul dada bidang Rezi dengan keras

Rezi hanya diam mendengar semua curhatan isi hati Ziba yang ia tahan selama ini

tidak lama pintu di buka secara paksa dari luar

BRAKK...

BRAKK..

" SIALAN KAU REZI " ucap Leo tanpa aba-aba Leo langsung meninju wajah nya 

bughh...

" Sudah ku bilang bukan dia pengkhianat " ucap Leo emosi

" Hentikanlah semua ini Ziba " ucap Abyan melihat Ziba yang menatap nya dengan pandangan kosong 

" kau sudah datang Abyan aku menunggu kedatangan mu kemari" ucap Ziba mendekat ke arah Abyan 

saat Ziba akan memegang wajah Abyan dengan cepat Abyan menepis tangan kotor itu

" ada apa dengan mu Abyan aku istri mu " ucap Ziba bergetar

" aku tidak pernah menganggap mu istri ku sejak dulu " ucap Abyan datar

" Abyan kau tidak boleh bilang gitu aku sangat mencintai mu kau juga mencintaiku bukan " ucap Ziba lagi