Usaha Li Yong tidak sia-sia. Begitu selesai menotok beberapa jalan darah, darah yang tadi masih keluar, sekarang sudah berhenti seluruhnya. Namun meskipun begitu, Han Cong Yang tetap belum sadarkan diri.
Pemuda itu masih lemas tak bertenaga. Wajahnya makin pucat. Ketika diperiksa kembali, ternyata denyut nadinya mulai melemah.
Nyawa Han Cong Yang berada diujung tanduk!
Tubuh Li Yong mulai bergetar. Hatinya sedikit berdebar pula. Pada dasarnya, dia bukan tipe orang yang mudah merasa peduli. Apalagi terhadap orang yang baru saja dia kenal.
Tapi entah kenapa, terhadap Han Cong Yang, dia merasaka hal yang berbeda. Li Yong merasa mempunyai kewajiban untuk menyelamatkan nyawanya. Apalagi beberapa saat yang lalu pemuda itu telah membantunya.
Mungkinkah kepedulian itu, timbul karena hal tersebut? Ataukah kepedulian itu justru timbul karena di antara mereka mempunyai beberapa persamaan?
Entahlah. Tiada yang mengetahui terkait jawaban dari pertanyaan tersebut.