Saat ini waktu menunjukkan siang hari. Panas terus matahari terasa begitu menyengat kulit. Angin musim kemarau menghilang entah ke mana. Sehingga hal itu menambah daya panas yang semakin terasa membakar tubuh.
Keadaan di titik tiga itu ternyata sudah kacau balau. Ketika Gao Li bersama lima Datuk Dunia Persilatan tiba di sana, mereka segera menyaksikan ratusan atau mungkin ribuan mayat prajurit pasukan yang sudah gugur di medan perang.
Darah segar telah mengalir di seluruh penjuru. Bau amis darah itu tercium sangat menyengat hidung. Mayat para prajurit yang telah gugur itu sudah mengering.
Pasukan kedua belah pihak yang masih hidup tidak mementingkan mayat-mayat itu. Mereka membiarkannya begitu saja. Satu orang pun tidak ada yang perduli.
Mayat-mayat manusia itu diinjak setiap saat. Digusur atau bahkan terseret setiap waktu.
Pertempuran benar-benar telah mencapai puncaknya. Kalau situasinya sudah seperti saat ini, maka tiada satu orang pun yang mampu menghentikannya.