"Aku sudah rlemrasa lapar. Mari kita makan dulu," kata Gao Li setelah ia duduk di kursi yang tersedia. Di depannya ada meja, di atas meja itulah nasi dan sayur tadi.
Li Yong melirik sekejap ke arahnya. Begitu Gao Li siap mencicipi sayur tersebut, saat itulah tangan kanan Li Yong diayunkan.
Wutt!!!
Prangg!!!
Mangkok sayur langsung pecah berantakan. Pecahan beling berserakan di atas lantai. Untunglah pecahan beling itu tidak sampai melukai Gao Li.
Ia merasa sangat kesal. Dirinya kemudian melirik ke arah Li Yong dengan perasaan yang berkecamuk.
"Sayur yang kau makan itu mengandung racun. Racunnya sangat ganas, karena tidak berbau dan berwarna,"
Sebelum Gao Li berkata, Li Yong lebih dulu bicara. Pemuda itu berbicara dengan serius. Wajahnya sedikit pun tidak terlihat sedang bercanda.