Chapter 10 - Mengajar Rosemary

.....

"Hubby, apakah begini?"

Saat ini, saya sedang melatih Rosemary cara untuk memurnikan mana. Sedangkan cara melatih tubuh, saya sudah menjelaskan caranya.

Karena saya memutuskan untuk tinggal di dunia ini selama setahun, jadi kami memiliki banyak waktu saat ini.

Melihat bola putih melayang yang berada di depan Rosemary, saya menggelengkan kepala dan berkata, "Masih belum cukup. Cobalah meningkatkan kontrolmu dan intensitas mana, bayangkan bagaimana proses sihir pembersihan dilakukan."

Beberapa menit kemudian, dia berhasil melakukannya yang membuatku terkejut.

"Itu sudah bagus, tetapi masih di level menengah. Jika tingkat kemurnian manamu diatas tingkat tinggi, bola yang kau hasilkan itu akan menjadi lebih kecil. Hal ini karena intensitas mana sudah mencapai ketingkat ekstrim. Jadi, selama ini cobalah untuk melatih kemurnian manamu dan gabungkan hal itu untuk mengatur ulang mana ditubuhmu. Setelah itu, cobalah melatih tubuhmu agar mana yang tersimpan dapat melebihi batasmu."

"Ya!" Rosemary dengan serius mengangguk karena juga melihat hasil bola putih, ia juga terkejut dengan kekuatan yang dihasilkan oleh bola putih yang melayang didepannya.

Ia tahu bahwa bola putih ini memiliki kekuatan penghancur yang keterlaluan. Tetapi, ketika dia mengingat dengan api kecil yang saya hasilkan dengan mana murni, ia berpikir bahwa kekuatan bola putih-nya masih kurang.

Saya mengangguk melihatnya yang fokus melatih metode itu.

Kemudian saya memutuskan menyibukkan diriku sendiri sambil mengambil kertas penelitian yang dimiliki oleh Estelle.

Membaca isi kertas, saya beranggapan bahwa penelitiannya hanya dapat bepergian ke dunia pararel. Tetapi, dia dapat mengatur waktu dunia pararel tersebut, artinya dapat menciptakan dunia karena hasil antara dunia Alpha dan dunia Beta.

Tentu saja, dunia pararel Beta tersebut akan berjalan semestinya seperti yang telah dilakukan oleh dunia Alpha. Karena keberadaan dunia Alpha sebagai 'Real', jika saya asumsikan. Kemudian, dunia Beta adalah hasil dari apa yang dibuat oleh mahluk dari dunia Alpha.

Kenapa saya asumsikan soal ini? Lagian, dunia Beta tidak akan tercipta. Jika mahluk dari dunia Alpha tidak menghasilkan keinginan tentang sesuatu yang dapat menciptakan dunia baru. Misalnya, seseorang yang kehilangan kekasihnya dan dia ingin bertemu dengan kekasihnya karena kerinduannya. Akan tetapi, karena ketidakmungkinannya untuk melakukan itu, jadi terciptalah dunia pararel Beta.

Tentu saja, ada paradox dalam dunia Beta. Seperti, kemungkinan sifat seseorang akan berubah aneh di dunia Beta. Ini sudah ditampilkan pada scene dimana Elaina bertemu dengan kelompok dirinya sendiri di dalam negeri Impian.

Setidaknya bahwa, apa yang saya pikirkan adalah keinginan seorang atau kelompok mahluk hidup yang bahkan dapat membuat paradox di dunia beta itu agak keterlaluan.

Dan disini ada yang belum saya sebutkan. Ini mengenai seseorang yang meninggal di dunia Alpha, tetapi dia hidup di dunia Beta.

Karena dunia Beta akan mengikuti sejarah apa yang dilalui oleh dunia Alpha, artinya orang itu juga akan mati di dunia Beta tersebut. Ini melibatkan dengan Takdir.

Saya tidak tahu soal menjelaskan kata Takdir. Karena bagiku bahwa Takdir adalah sesuatu yang sulit dijangkau oleh orang-orang, bahkan jika orang tersebut berusaha merubah takdirnya. Jika orang tersebut berhasil merubah takdirnya saja, itu akan membuat paradox dan ada kemungkinan muncul di dunia Alpha.

Tentu saja ada mahluk yang dapat melakukan apapun terhadap Takdir, yaitu Tuhan, ROB dan Pencipta? Saya tidak tahu soal tentang mahluk tersebut. Apakah mereka ada, apakah ada mahluk diatas mereka dan ada sesuatu yang memutuskan apakah menciptakan dan menghancurkan segalanya dan tidak ada mahluk yang bahkan dapat menghentikan mahluk tersebut.

Kenapa saya bertanya soal ini? Lagian, kenapa adanya banyak agama? Jika dikatakan bahwa dalam agama-agama tersebut tentang tuhan mereka yang menciptakan dunia. Jadi, pastinya tuhan tidak mahakuasa.

Lagian, jika tuhan mahakuasa kenapa harus ada tuhan lainnya? Dan jika banyak tuhan, pastinya ada mahluk yang bahkan diatas mereka yang mungkin menciptakan mereka itu. Tetapi, mahluk itu tidak menginginkan pengakuan ataupun lainnya.

Saya tidak ingin menjelaskan tetang keberadaan mahluk tersebut. Karena ketakutan akan yang tidak diketahui saja membuat manusia seperti diriku ketakutan.

Apalagi jika saya ingin menjelaskan tentang mahluk mahakuasa, yang mana dapat menghilangkan keberadaanku dengan hanya pikiran mereka.

Sial, memikirkannya saja membuatku gemetar ketakutan.

Tentu saja, saya juga yakin bahwa keberadaanku yang bereinkarnasi pasti diatur oleh mahluk tersebut. Tetapi, saya tidak yakin apa yang diinginkan oleh mahluk tersebut.

.....

Seminggu kemudian.

Saat ini, saya kedatangan tamu.

Tamu itu adalah Elise dan Katharina.

Mereka baru datang dan berhasil melewati banyak rintangan, karena di area rumahku ini memiliki sihir yang menghasut pikiran monster. Jadi, dapat dilihat bahwa sejauh lingkungan dengan rumahku sebagai pusat, itu hanyalah area yang pintu masuk gerbang neraka.

"Ini ambil, air itu dapat memulihkan kembali staminamu dan juga manamu." Saya memberikan keduanya gelas yang berisikan air melayang dihadapan keduanya secara masing-masing.

Elise tanpa ragu langsung meminumnya dan berkata, "Guru, kenapa kamu membuat rumah di tengah-tengah bahaya itu?"

"Sebenarnya tempat ini tidak berbahaya, akan tetapi saya membuat sesuatu dengan sihir yang mengakibatkan lingkungan sekitarnya menjadi berbahaya."

"Tetapi, bukankah itu agak keterlaluan?" Katharina-lah yang bertanya.

"Memang untuk kalian itu keterlaluan. Karena saya tidak ingin diganggu oleh pihak lain, apabila mereka menemukan keberadaan rumah ini. Ngomong-ngomong juga ini membantu Elise untuk memiliki pengalamanan melawan 'Monster Party' dan saya yakin bahwa kalian juga merasakannya."

Elise mengangguk dengan paham karena ia juga merasakan apa yang dimaksud olehku. Tetapi, Katharina hanya mengangguk secara ragu-ragu, karena baginya yang belum pernah merasakan bagaimana pelatihanku dan juga menjadi muridku saja, belum bisa menjelaskan pengalaman yang dilalui oleh Elise.

"Saya sudah paham apa yang guru maksud. Karena kondisi para monster itu dapat dinetralisir oleh sihirku, tetapi tidak mengacu pada fakta bahwa monster tetaplah monster yang akan menyerang musuh mereka. Hanya saja, ketika dalam kondisi 'bingung' itu menyulitkan kami bertarung." Elise berbicara dari sudut pandangnya mengingat pengalaman tersebut.

"Ya, inilah yang saya maksud untukmu. Lagian, tidak semua sihir itu kuat jika seorang kastor tersebut tidak memiliki pengalaman, kontrol dan bahkan kebijaksanaan. Makanya, saya sudah menetapkan bahwa setiap kau ingin meningkat, kau harus meneliti apa yang mungkin dapat diraih kedepannya. Ini tidak mengacu apakah itu sihirmu atau fisikmu itu, melainkan seluruhnya."

"Begitu, terima kasih ajarannya, Guru!" Elise tersenyum sambil berkata ketika mendengar kata-kataku.

Sedangkan Katharina, dia hanya mendengarkan tetapi pikirannya juga mencoba menganalisis maksud dari pembicaraan ini. Ia juga terkejut bahwa ketika mencoba menganalisis dari sudut pandang Elise, apa yang dimaksud olehku itu sungguh benar.

Karena setiap penyihir hanya kuat karena mereka memiliki sihir, tetapi tidak ada kepastian jika sihir mereka hilang atau ada gangguan semacamnya.

Jadi, ketika ia mengingat bagaimana Elise yang seharusnya menjadi 'Priest', tetapi bertarung dengan menggunakan pedang pendek selama ia party bersamanya. Katharina akhirnya mengerti bahwa, bentuk pertarungan yang diajarkan oleh Guru Elise, Luck, itu berbeda dengan bentuk pertarungan yang dimiliki para penyihir semestinya didunia ini.

"Saya rasa kau harus mengerti, Katharina-kan? Pengalaman ini, kau harus siap ketika kau menemuinya. Jangan hanya fokus dengan sihirmu, cobalah belajar bentuk pertarungan lain. Karena mana seseorang itu tidak terbatas. Jadi, selama ini kalian berdua harus belajar di sini, tentu saja termaksud kau, Katharina." Saya tersenyum melihat bahwa Katharina menunduk sambil memasang wajah serius, karena saya yakin bahwa dia sedang merenungkan apa yang kami 'bicarakan' ini.

"Fufufu, ayo kalian semua, makanan sudah siap!" Tiba-tiba suara Rosemary keluar.

Saya tersenyum sambil berkata kepada keduanya, "Ayo kalian berdua, saya yakin kalian lapar saat ini."

Kemudian keduanya mengikutiku menuju ke dalam rumah.

Ketika keduanya melihat sosok wanita lain, mereka terkejut karena juga merasakan sesuatu yang abnormal. Yaitu, mereka merasakan bahwa Rosemary hanyalah wanita yang terlalu kuat.

Karena Rosemary selama ini dan saat ini juga, ia tidak lupa untuk memproses pemurnian mana pada tubuhnya. Lagian, saat ini ia juga mengembangkan tingkat kontrol yang hampir sebanding dengan diriku.

Tetapi, jika dia berhasil meningkatkan tingkat kontrolnya ke tingkatku. Dia dapat menyembunyikan mananya seperti milikku, yang bahkan dapat mengelabui banyak penyihir lainnya.

Karena apa yang akan dirasakan oleh para penyihir lainnya adalah mereka beranggapan bahwa saya hanyalah orang aneh, karena entah bagaimana tubuhku terlihat seperti bayi yang baru lahir dimata mereka.

Lagian, bayi yang baru lahir saja belum memiliki mana menurut penelitian. Karena ketika beberapa hari kemudian, bayi tersebut akhir akan menerima mana dari udara. Ini karena tubuh mereka belum sanggup untuk menerima energi misterius.