"Apa yang kamu bicarakan?" Aori Fozza membuka matanya dengan kaget, menatap Rosa Remora dengan linglung. Dia tidak pernah mengatakan kata cinta padanya, bahkan ketika dia berlama-lama …
"Brengsek, apa kamu tidak mengerti mengatakan itu?" Rosa Remora meraung marah, "Aku berkata aku mencintaimu, aku mencintaimu, apa kamu mengerti?" Suaranya tercekat dan bergetar, "Kamu selalu berpikir ada orang lain di hatiku. Sebenarnya, aku tidak memilikinya. Aku ke Liam seperti kamu ke Rin Alexa, hanya semacam kasih sayang yang tak terpisahkan. Satu-satunya orang yang aku cintai adalah kamu, hanya kamu..."
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
Aori Fozza memandang Rosa Remora dengan linglung, dengan mata penuh ketidakpercayaan. Dia telah berfantasi tentang adegan ini berkali-kali dalam pikirannya, tetapi itu hanya fantasi. Dia tidak pernah berharap itu akan menjadi kenyataan, apalagi dalam situasi krisis seperti ini.