Chapter 377 - Benci Tapi Cinta..

Rosa Remora memejamkan mata erat-erat, kesedihan mendalam menyebar ke anggota tubuhnya, dia menggigit bibir bawahnya erat-erat, menahan air mata, dan berkata dengan sedih dengan suara rendah, "Hatimu ... bukan lagi untukku. Apa lagi yang kamu ingin aku dengarkan?"

Bibir Aori Fozza bergerak. Dia ingin memberitahunya bahwa jantungnya berdetak untuknya sepanjang waktu, dan itu selalu ada, tapi kesemutan dari kepala mengingatkannya bahwa dia tidak bisa mengatakan itu. Hubungan semacam ini seperti orang asing, bahkan jika suatu hari dia menghilang tiba-tiba, Rosa Remora tidak akan terlalu sedih, apalagi mencarinya, dan tidak akan tahu jika dia sudah mati sekalipun.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS