"Tidak, hentikan, aku tidak bermaksud begitu, aku bermaksud membantumu dengan tanganku ..."
"Jangan bersuara, pegang ini."
Untuk waktu yang lama, Rosa Remora terdiam sebelum berkata, "Kamu masih baik-baik saja? Aku sangat sakit ..."
"Bantu aku menjilat bayiku ..."
"Ah, aku tidak menginginkannya, aku tidak mau."
"Hei jilat sini ya jangan takut ayo ayo ya begitulah jilat pelan-pelan lalu pegang dan hisap… pintar… kamu akan segera mempelajarinya… um…"
"Aori Fozza, bajingan, menembakku di sekujur wajahku, aku membencimu! Aku membencimu!"
"Haha ... jangan garuk mukaku, hei, jangan marah, ada apa denganmu.."
"Jangan tendang aku, tidurlah.."
"Kenapa kamu terus menendangku dari tempat tidur? Benar-benar tidak masuk akal."
"Turun, jangan naik!"
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
Pagi harinya, sinar matahari yang cemerlang menembus jendela, menyinari tempat tidur yang mewah dan nyaman itu.
