"Bodoh." Rosa Remora membenamkan wajahnya di dada Aori Fozza, menepuk punggungnya, dan berkata dengan lembut, "Makanlah dulu, ini sudah hampir dingin."
"Oke." Aori Fozza kemudian mengajaknya duduk bersama.
Rosa Remora menyajikan dua mangkuk bubur. Tapi saat keduanya hendak makan, telepon berdering tiba-tiba, Rosa Remora tanpa sadar berkata, "Jawab teleponnya."
"Ini ponselmu." Aori Fozza menatap lemari samping tempat tidur, sedikit mengernyit, ponselnya dihidupkan selama beberapa hari, dan dia belum menghubungi siapa pun.
Jadi, sekarang, siapa yang menghubunginya? Orang-orang yang dia kenal adalah orang yang tidak ingin dia temui …
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
"Siapa itu?" Rosa Remora sedikit gugup, karena dia tidak ingin merusak kehidupan yang tenang ini, jadi dia tidak pernah menggunakan telepon ini untuk menelepon siapa pun.
