"Tidak perlu." Yan Xi menolak tawaran Luo Yun tanpa berpikir.
Menurut ingatan pemilik tubuh ini sebelumnya, kata-kata 'mengganti pakaian' maksudnya tak lain adalah dipukuli dan dimarahi.
Luo Yun bertanya dengan lembut, "Xixi, kenapa? Jika kamu tidak mengganti baju, kamu bisa sakit. Ibu memang ingin kamu tinggal beberapa hari di rumah, tapi tidak dengan cara seperti ini."
Setelah mengatakan ini, dia mengedip pada penjaga di sebelahnya.
Beberapa orang mengelilingi Yan Xi.
"Silahkan, Nona."
Yan Xi bisa merasakan ada sesuatu di belakangnya, dia tersenyum pada Luo Yun.
"Terima kasih atas perhatianmu, Bu."
Saat dia sudah jauh dari orang-orang, wajah Luo Yun seketika berubah. Dia menatap Yan Xi dengan jijik.
"J*lang kecil, apa yang kamu lakukan pada putriku?"
"Apa ini cukup?" Yan Xi menghindari penjaga di belakangnya, "Aku tak melakukan apa-apa? Kamu tidak bisa mengajari putrimu, maka aku yang akan mengajarinya. Biar dia belajar artinya menghargai makanan."
"Ibu." Yan Qi masih menangis, "Dia memukuliku tadi."
Wajah Luo Yun dingin, "Ibu akan membalaskannya untukmu."
Dia mengangkat tangannya tinggi-tinggi, tapi sebelum dia bisa melakukan apa yang dia inginkan, tangannya sudah dipelintir.
Yan Xi membalasnya dengan menampar Luo Yun dengan keras.
Luo Yun ditampar hingga tubuhnya limbung, dan butuh beberapa saat baginya untuk menyadari apa yang terjadi.
Yan Qi di sebelahnya berteriak, "Kenapa kalian diam saja? Tahan j*lang ini! Pegangi tangannya!"
"Kalian berani?" Yan Xi dengan tenang melirik para penjaga itu, "Aku adalah nyonya dari keluarga Gu. Jika sesuatu terjadi padaku, mereka tidak akan melepaskan kalian!"
"Apa kamu pikir kamu menikah dengan Gu Ting?" Wajah Luo Yun dipenuhi dengan tatapan mata yang ganas, "Kamu menikah dengan putra keluarga Gu yang dibuang, Gu Shen, seorang yang cacat! Orang cacat yang tak dipedulikan oleh keluarga Gu, bagaimana mungkin mereka mau membalaskan dendammu!"
"Buat j*lang ini berlutut di depanku. Hari ini dia tidak akan keluar dengan selamat dari keluarga Yan!"
Yan Xi jelas tidak mau berlutut. Dia menendang para penjaga kemudian berbalik untuk berlari ke lantai bawah. Dia tidak mengira ada penjaga di lantai bawah, dan mereka langsung mengepungnya, membuat posisinya terjepit.
Yan Qi menatapnya dengan penuh kemenangan, "J*lang kecil, sekarang kamu tahu betapa hebatnya aku!"
***
Saat dia kembali, Gu Shen merasa sedikit lelah. Jadi dia duduk di belakang dan menutup matanya untuk beristirahat.
Gu Er sedang menelepon, saat dia selesai menelpon dia membuka tutup penyekat mobilnya.
"Presiden Gu, Jin Sen menelepon. Ada orang yang tertarik dengan tanah itu, sama sepertimu."
Gu Shen menghela nafas lalu memberi isyarat untuknya melanjutkan.
"Maksud Jin Sen adalah dia ingin menaikkan harga. Dan kenaikannya kurang lebih adalah sekitar tiga persen."
"Singa sudah membuka mulutnya. Bagaimana dengan kontrak yang sudah ditandatangani?"
"Mereka bilang, jika Anda tidak bersedia membayar lebih, maka mereka akan bersedia membayar ganti ruginya."
Gu Shen akhirnya membuka matanya, seketika kilatan matanya menunjukkan aura dingin, samar-samar tersirat niat ingin membunuh.
"Ingin menyingkirkan orang hanya dengan ganti rugi kecil." Dia berkata dengan tenang, "Beritahu Gu Wu, suruh dia memikirkan cara lain, tidak mati saja sudah cukup bagus."
"Baik."
"Ada satu hal lagi, ini tentang nyonya." Asisten kembali berkata dengan ekspresi aneh, "Nyonya dan keluarga Yan berkelahi."
Gu Shen mengangkat matanya, "Menang atau kalah?"
"Untuk saat ini menang. Namun keluarga Yan punya banyak kekuatan, nyonya pasti akan sedikit menderita."
Gu Shen menganggap ini lucu. Istrinya itu berani melakukannya sendirian.
"Apa kita perlu mengirim seseorang untuk membawa nyonya kembali?" Gu Er bertanya dengan ragu.
Yan Xi adalah nyonya dari keluarga Gu, dia yang akan membawa citra dari keluarga Gu. Meskipun dia keterlaluan, dia tidak boleh dilukai oleh orang lain.
Gu Shen membuka mulutnya, "Tidak perlu."