"Ka, mau apa kamu?" Yan Qi menjadi ketakutan. Dia masih tidak percaya ketika melihat Yan Xi, kakaknya yang dulu adalah seorang penakut dan pemalu.
"Aku tidak ingin melakukan apapun padamu."
Pemilik asli tubuh ini telah disakiti oleh banyak orang, tetapi dia juga telah menyakiti banyak orang. Sebenarnya dia tidak ingin repot-repot mengurus kekacauan di masa lalu. Tetapi dia tidak terima jika ada orang yang berani menantangnya dan menyebut-nyebut ibunya.
Yan Xi menunjuk kolam renang yang ada di depannya, "Kamu lihat kolam renang itu? Jika kamu melompat ke dalamnya, aku akan berpura-pura tidak terjadi apa-apa?"
Yan Qi menggelengkan kepala dengan ketakutan, "Tidak mau."
"Kalau begitu aku hanya bisa membantumu."
Yan Xi menarik rambut Yan Qi kemudian melemparkan tubuh Yan Qi ke dalam kolam renang dengan mudah. Yan Qi sudah tidak melawan lagi.
Jangan meremehkan Yan Xi, saat sekolah kedokteran dulu dia bahkan bisa menekan dan membedah babi dengan berat 150kg. Berat Yan Qi tak ada apa-apanya.
Yan Qi jatuh ke dalam air hingga membuat cipratan air yang besar, seolah-olah setengah dari air di kolam renang itu diguncang olehnya.
Gerakan sebesar ini tentunya menarik perhatian orang-orang yang ada di aula.
"Ada apa? Seperti ada yang jatuh ke kolam?"
Luo Yun kehilangan kesabarannya. Dia berusaha menenangkan para nyonya di pesta itu lalu memerintahkan pelayan, "Pergi dan lihat apa yang terjadi."
"Baik."
Seorang penjaga segera kembali lalu berbisik di telinga Luo Yun, "Nona muda dilemparkan ke dalam kolam renang."
"Yan Qi?" Ekspresi Luo Yun seketika berubah, "Lalu untuk apa kamu kembali? Cepat selamatkan Yan Qi!"
Pelayan itu tampak menahan rasa malunya, "Nyonya, kami tidak bisa mengangkat nona."
Wajah Luo Yun berubah menjadi semakin muram. Dia tidak lagi memperdulikan pestanya dan segera membawa penjaga ke kolam renang untuk menolong Yan Qi.
Para penjaga melompat ke dalam kolam satu per satu, tetapi mereka kesulitan mengangkat Yan Qi. Akhirnya, ada tujuh orang yang turun ke dalam kolam renang, mereka sampai menggertakkan gigi untuk mengangkat Yan Qi.
Para nyonya yang ada di pesta segera mengikuti untuk melihat apa yang terjadi.
Mereka berkata dengan acuh tak acuh, "Aduh, padahal tidak ada apa-apa kenapa kamu bisa terjatuh ke kolam?"
"Ibu!" Dia memeluk Luo Yun sambil menangis dengan pilu, "Yan Xi tidak hanya memukulku, dia juga melemparkanku ke dalam kolam renang. Jika Ibu tidak datang, dia akan membunuhku!"
Luo Yun menepuk punggung Yan Qi lalu menatap Yan Xi dengan tatapan yang tajam.
Yan Xi menutup telepon dari supir kemudian berkata tanpa merubah ekspresinya, "Jelas-jelas kamu dulu yang menikamku." Dia menjilat rahang atasnya dan lukanya mengeluarkan darah lagi.
Ada jejak darah di sudut mulutnya. Yan Xi menunggu semua orang melihatnya baru dia menghapusnya.
"Luka yang kamu berikan padaku masih berdarah. Lantas bukti apa yang bisa kamu tunjukkan jika aku yang mendorongmu ke kolam?"
"Jelas-jelas kamu mendorongku ke kolam renang!" Yan Qi menangis, "Ibu, kamu harus memberiku keadilan! Aku ingin membunuhnya!"
Nyonya Lin di sebelah menghela nafas, "Ada dua saudara di dalam satu keluarga, tapi ini seperti pepatah 'entah aku atau kamu, salah satu harus mati agar yang lainnya bisa hidup'."
Karena sedang ada banyak orang, Luo Yun hanya bisa memendam masalah ini terlebih dahulu.
Dia tersenyum kemudian berkata, "Apa yang kamu bicarakan? Bagaimana mungkin kakakmu mau membunuhmu? Apa kamu sedang ada masalah dengan kakakmu?"
"Aku…" Yan Qi dicubit oleh Luo Yun, jadi dia hanya bisa berkata, "Ya."
"Tidak ada kebencian yang mendalam di antara dua saudara. Kamu ini terlalu nakal. Cepat minta maaf ke kakakmu."
"Yan Xi." Yan Qi menggertakkan giginya, "Maaf."
"Bukankah bagus jika begini?" Luo Yun tersenyum dengan terpaksa. "Sudah, jangan berdiri terus disini. Kalian berdua naik ke atas dan gantilah pakaian kalian. Anginnya kencang saat malam, kalian bisa kena flu jika memakai pakaian basah seperti ini."