Chereads / HAIKAL / Chapter 19 - PART : FALL IN LOVE

Chapter 19 - PART : FALL IN LOVE

Pukul 17.00

Nita berjalan menelusuri beberapa kelas, jam siang barusaja kelar, saatnya kembali ke rumah, namun tak berniat pulang, gadis itu hendak mencari bahan untuk penelitian akhir bulan nanti.

Ia berjalan perlahan, melihat lihat suasana kampus sore hari yang masih lumayan ramai, pasalnya ada kelas malam juga nanti.

Nita sedikit memikirkan, pria yang 2 hari ini tak ia temui, siapa lagi kalau bukan Haikal.

Pria yang selalu meracuni pikirannya saat ini, padahal ia baru beberapa hari kenal, tapi sikap Haikal membuat Nita luluh seakan pria itu menunjukkan kalau Nita, mungkin menyukainya.

"Ini kan Haikal sama Andhika.."

Nita menoleh kearah sumber suara, dimana 3 pria itu tengah melihat layar ponsel di ponsel yang sama.

Gadis itu mendekati ketiga pria itu, penasaran apa yang dibahas, dan kenapa mereka menyebut nama Haikal.

"Gila! Mereka berantem lagi?" Ujar salah satu pria tersebut.

Nita mengerutkan keningnya ketika mendengar pernyataan yang barusan ia dengar, Haikal berantem?

"Tapi kali ini serius kayaknya, liat aja mereka saling pukul gitu."

"Lo dapet darimana video ini?"

"Gue sendiri yang liat langsung, Haikal nyamperin Andhika ke markasnya, trus gue liat mereka berantem.. untung aja gak ada polisi."

Deg!

Nita terkejut setelah mendengar barusan, lagi dan lagi Haikal berantem dengan Andhika, tapi kali ini apa masalahnya?

"Terus gimana sekarang mereka?"

"Dua duanya pinsan, dibawa kerumah sakit, gue tau lagi tuh.. denger denger si kedua keluarganya lagi diskusi masalah mereka ssma direktur kampu."

Nita menutup mulutnya, terkejut bukan main, separah itu mereka berantem sampai sampai mereka pinsan.

Gadis itu segera berlari, ia mengetik pesan yang lalu ia kirim, pada Haikal.

...

"Masih sakit?"

"Nggak Nda.. udah berapa kali Nda nanyain," kekeh Haikal.

Nindy tertawa kecil seraya mengelus surai putranya dengan lembut.

"Bunda cuma takut kamu masih sakit," ujarnya pelan.

Nindy sudah tiba sejam yang lalu, niatnya hendak lembur, tapi ia memilih untuk pulang lebih awal, alasan nya ya karna ingin menemani putranya, mana mungkin Nindy terus di kantor, sementara Putranya dirumah sakit.

Wanita paruh baya itu merogoh tasnya, mencari cari sesuatu yang sepertinya tertinggal di kantor.

"Cari apa Nda?" Tanya Haikal setelah melihat bundanya kebingungan.

"Hp bunda gak ada, kayaknya ketinggalan di laci meja bunda," jawab Bundanya masih mencari cari benda pipih itu di tas nya.

"Ada?"

"Nggak ada, kayaknya beneran ketinggalan.. eum.."

"Bunda pinjem hp kamu, boleh?"

Haikal mengangguk lalu mengambil benda pipih yang berada dimeja samping nya.

"Kamu ada nomor Mba Put?" Tanyanya.

"Sekertaris bunda?" Haikal balik bertanya.

"Iya.. sebentar, bunda cari nomornya, bunda pernah catet di buku kecil."

Haikal mengangguk lalu melihat layar ponselnya, ada notif Line masuk. Haikal membuka notif lalu membaca pesan yang rupanya 'Nita'.

Gadis itu menelponnya dan mengirimi beberapa pesan, lalu Haikal membuka pesannya.

'Kak Haikal dimana?'

'Kak Haikal nggak apa-apa kan?'

'Kak bales'

'Maaf aku spam🙏🏻'

'Aku boleh jenguk?'

'Kak:('

Haikal tersenyum setelah membaca beberapa pesan dari Nita, gadis yang belum ia temui, dan sudah 2 hari ini dia tidak bertemu dengannya.

Lalu Haikal mengetik pesan untuk membalas pesan gadis itu.

"Sayang.."

"Ah iya Nda, kenapa?"

Haikal menoleh saat bundanya memanggil, dan menatapnya bingung.

"Kamu kenapa senyum senyum?" Tanyanya, tangannya menyodorkan untuk meminta ponsel Haikal.

"Nggak kok Nda.." lalu Haikal menyerahkan ponselnya pada bunda nya.

"Bentar ya, bunda telpon Mba Put dulu," ujarnya lalu Haikal hanya mengangguk.

Nindy mengetik nomor pada layar ponsel Haikal, notif pesan masuk dengan nada senyap masuk.

'Nita'

Aku kesana sekarang:)

Wanita itu melirik Haikal sejenak, lalu kembali fokus mengetik.

"Hallo Put," ujar Nindy setelah mendengar nada dari seberang telepon.

'Halo bu, kenapa?'

"Eum gini, hp saya ketinggalan di kantor, kamu masih di kantor gak sekarang?"

'Oh saya baru aja sampe rumah bu, duh gimana ya?'

"Oh gitu ya.. yaudah kalo gitu nggak apa-apa, saya kira masih di kantor."

'Saya balik lagi ya ambil hp Bu Nin di kantor.'

"Nggak usah Put! Biar saya aja yang kesana, makasih sebelumnya, maaf ya saya ganggu kamu,"

'Bener bu nggak apa-apa?'

"Iya bener, kalo gitu saya tutup ya.."

Nindy menutup telpon, lalu menyerahkan ponselnya pada Haikal.

"Bunda mau ke kantor?" Tanya Haikal.

"Iya, nggak apa-apa? Nanti bunda telpon Mba Put buat temenin kamu disini."

"Nggak usah Nda, Haikal nggak apa-apa sendirian.. lagian Haikal mau istirahat."

"Bener gak apa-apa?"

"Iya Nda.."

"Bunda nggak lama kok, bentar 15 menit, paling lama 30 menit!"

Haikal terkekeh pelan, lalu mengangguk, "Nda.. nggak apa-apa, santai aja.. Haikal biasa sendirian, lagian bunda tau kan Haikal gak suka di ganggu kalo istirahat," jelas Haikal.

"Yaudah.. kalo gitu bunda pergi dulu ya sayang, bunda gak lama kok."

"Iya Nda.. Bunda hati-hati ya."

Nindy mengecup kening putranya, lalu beranjak pergi ke kantor.