Pagi pun tiba,Naya buru-buru keluar dari dalam kamarnya dan menghampiri kamar ibunya,untuk mengecek keadaan sang Ibu,perlahan Naya membuka pintu kamar dan masuk ke dalam,terlihat wanita paruh baya yang sangat dia sayangi masih tertidur di tempat tidur,Naya pun menghampiri sang Ibu dan duduk di pinggir kasur tepat di samping kaki Dea.
Naya memijat kaki ibunya dengan tangannya yang lembut,ibunya terbangun merasakan pijatan dari tangan Naya.
Perlahan kelopak mata sang Ibu mulai terbuka.
"Nay, pagi-pagi begini kamu sudah memijat kaki Ibu Nak,"bibir Dea mulai berbicara.
"Iya Bu,Naya khawatir sama Ibu,sekarang bagaimana keadaan Ibu,apa sudah lebih baik?jika Ibu masih merasa lemah,Kita ke rumah sakit ya Bu?"Tanya Naya sambil terus memijat kaki sang Ibu.
Dea mulai mengangkat tubuhnya hendak duduk,Naya pun membantu sang Ibu untuk duduk di kasurnya.
"Hati-hati Bu!"Naya membangunkan ibunya secara perlahan.
"Iya Nak,Kamu tidak pergi ke kantor Nak?"tanya sang Ibu.
"Kayanya hari ini Aku mau cuti Bu,Aku ingin menemani Ibu di rumah,"jawab Naya
"Jangan Sayang,Kamu ga boleh libur kerja,"ucap Naya sembari mengelus rambut putrinya.
Naya memeluk Ibunya dan tanpa terasa bulir bening dari kelopak matanya mengalir membasahi pipinya.
"Naya sayang Ibu,Naya tidak mau melihat Ibu sakit"ucapnya sambil terus memeluk ibunya,namun jari tangannya berusaha menghapus butiran bening yang terus keluar.
Naya pun melepaskan pelukannya,dan hendak pergi meninggalkan Ibunya,untuk membawakan sarapan.
"Naya buatkan bubur ya,Bu,supaya ibu bisa minum obat",ucap Naya seraya bangun dari tempat duduknya dan melangkah ke luar kamar.
Saat Naya hendak mengambil sendok,tiba-tiba ponsel Naya berdering,Naya segera menjawab telpon yang masuk ke ponselnya,ternyata itu dari Rama,Naya menerima telpon sambil mengambil sendok dan berjalan membawakan bubur untuk ibunya.
"Halo Pak,Saya baru mau menelpon Bapak,untuk minta ijin libur kerja satu hari,karena Saya ingin merawat Ibu Saya di rumah,"Naya menjawab telpon Rama.
"Iya Nay,baru Saya mau bilang,kalau Kamu tidak perlu masuk kantor dulu,tapi kamu sudah nyerocos duluan,"jawab Rama sambil tertawa kecil.
Naya sampai di kamar ibunya dan duduk di atas kasur ibunya sambil tersenyum sendiri.
"Ada apa Nak,"tanya Dea yang ikut tersenyum melihat putri nya tersenyum.
Naya buru-buru menutup telponnya dengan pipi sedikit memerah karena merasa malu sama ibunya.
"Itu Bu,Pak Rama,tadi Naya minta ijin untuk libur kerja,ternyata Pak Rama menelpon Naya untuk menyuruh Naya libur kerja Bu,Naya jadi malu Bu,nyerocos aja"jawabnya sambil tertawa.
Naya mulai menyuapi ibunya,sementara Dea memandangi wajah Naya dengan penuh harapan.
'semoga senyum an itu tidak menghilang dari bibirmu Nak' Dea berbicara dalam hati.
"Semoga Kamu selalu tersenyum ya Nak,Ibu hanya ingin melihat Kamu dan juga Adikmu selalu tersenyum setiap hari,"ucap Dea sambil tersenyum dan mengusap rambut putrinya.
Naya hanya menganggukkan kepalanya dan tersenyum kepada ibunya.
Setelah selesai menyuapi ibunya dan mberikan obat kepada ibunya,Naya pergi ke dapur untuk menyelesaikan pekerjaan rumah dan menyiapkan teh hangat untuk Ayahnya.
"Ibu istirahat ya,biar Naya yang mengerjakan semua pekerjaan Ibu hari ini",ucap Naya sembari menyelimuti tubuh ibunya.
"Ayah,Ayah dimana?Naya sudah siapkan teh hangat untuk Ayah"Naya memanggil ayahnya sambil melihat sekelilingnya,namun tidak melihat ayahnya
Naya berjalan ke arah kamar adiknya dan mengetuk pintu kamar dari luar.
"Dek,bangun sudah siang,tumben Kamu belum keluar kamar"Naya membangunkan adiknya.
"Iya Kak,Ade sudah bangun dari tadi,ini Ade lagi siap-siap mau berangkat,"jawab Dimas dari dalam kamarnya.
Tak lama kemudian Dimas membuka pintu kamarnya dan berjalan menghampiri kakaknya yang sudah ada di ruang makan.
"Kakak tidak pergi ke kantor?"tanya Dimas
"Tidak Dek, Kakak ijin hari ini,Kakak mau nemenin Ibu di rumah," jawabnya sambil terus menyiapkan makanan.
Dimas menyelesaikan sarapannya dan segera berangkat ke sekolah, Dimas mencium punggung tangan Naya.
"Adek berangkat sekolah dulu ya Kak."
"Hati-hati Dek,tunggu Dek,apa Kamu melihat Ayah?"tanya Naya.
Dimas melihat sekelilingnya.
"Tidak Kak,Ade tidak melihat Ayah,memangnya Ayah kemana Kak?Dimas balik bertanya.
"Ya sudah kalau Kamu tidak melihat Ayah,nanti Kakak cari sendiri" jawab Naya
Dimas pun segera pergi dari ruang makan dan menuju ke halaman rumah untuk segera berangkat ke sekolahnya.
Tiba-tiba terdengar suara derap langkah kaki menuju ke arah Naya yang sedang berada di dapur.
"Nay,Kamu enggak kerja."Darma bertanya
"Tidak Ayah,Ayah darimana saja,Aku mencari Ayah dari tadi,tapi tidak ketemu,"Naya menjawab pertanyaan darma sambil balik bertanya.
Terlihat Darma menenteng sebuah keranjang yang sudah terisi penuh oleh sayur-sayuran dan meletakkannya di atas meja kompor,Naya paham kalau ayahnya baru pulang dari pasar.
"Kenapa Ayah tidak menyuruh Naya untuk kepasar,padahal kan Naya ada di rumah?Naya bertanya.
"Tidak apa-apa Nak,tadi Ayah sekalian saja jalan dan mampir di pasar,"jawab darma sekenanya
"Ibu Kamu sudah bangun Nay?"sambung Darma.
"Sudah Yah,sekarang minum teh Ayah,Aku sudah siapin dari tadi,mungkin teh nya sudah dingin!"ucapnya
Laki-laki paruh baya itupun berjalan ke ruang tv untuk segera meminum teh buatan putrinya.
Naya melanjutkan pekerjaannya di dapur,setelah semua pekerjaannya selesai Naya pergi ke kamar pribadinya untuk membersihkan diri.
Naya duduk di sofa ruang tv sambil menonton film kartun yang ada di layar televisi,sambil tersenyum sendiri.
Tiba-tiba ponsel Naya berdering,ternyata itu panggilan dari Rama,Naya buru-buru menggeser papan hijau yang ada di ponselnya.
"Nay,apa Kamu sudah makan siang,"tanya Rama
"Iya Pak sudah,"jawab Naya singkat
"Saya sudah ada di depan gerbang rumah Nay,boleh saya masuk",Rama memberi tahu Naya.
Wanita cantik itu buru-buru melihat ke arah jendela ruang tamu dan segera berjalan menuju ke gerbang.
Sesampainya di gerbang Naya membuka pintu gerbang dan menyuruh Rama masuk,Rama turun dari dalam mobil
"Kenapa Bapak kesini,"tanya Naya dengan perasaan kaget.
"Saya datang untuk membawakan makanan buat Ibu dan juga Kamu," jawabnya sambil memberikan bungkusan yang Dia pegang.
Mereka berdua berjalan memasuki rumah dan Naya mempersilahkan Rama untuk duduk.
"Sebentar Pak,Saya ambilkan minum dulu,"ucap Naya sambil berjalan menuju ke dapur.
Tidak lama Naya pun datang dan meletak kan minuman yang ada di tangannya ke atas meja,Naya duduk bersebelahan dengan Rama.
"Bagaimana kabar Ibu Kamu,"tanya Rama.
"Ibu sudah mendingan Pak,jawab Naya.
Rama pun duduk berpindah ke samping Naya dan memegang punggung tangan gadis yang ada di sampingnya.
"Nay,Saya butuh jawaban dari Kamu sekarang,"ucapnya sembari memegangi tangan Naya.
Naya masih ragu untuk menjawabnya,namun jika Dia tidak segera menjawab pertanyaan Rama,pasti Rama akan terus-menerus bertanya.
"B-baik Pak,Saya mau menjadi kekasih Bapak"ucapnya sambil menundukkan kepalnya dengan nada terbata-bata.
Rama merasa senang mendengar jawaban Naya,Dia pun memeluk Naya dengan tiba-tiba.
"Terimakasih Nay,Aku janji sama Kamu,Aku akan membuat Kamu bahagia,"ucap rama sambil memeluk Naya.
Naya mencoba melepaskan pelukan Rama,Rama pun melepaskan pelukannya,sembari meminta maaf kepada Naya.