Chereads / Cinta Segitiga Naya / Chapter 8 - Bab 8-Naya memaafkan Gabriel

Chapter 8 - Bab 8-Naya memaafkan Gabriel

Saat Naya masih duduk di atas kasurnya tiba-tiba terdengar suara derum mesin mobil dari luar rumah,Dia buru-buru melihat lewat jendela kamarnya, ternyata itu suara mobil Ayahnya yang baru pulang dari perkebunan bersama Ibunya.

Naya pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Setelah selesai membersihkan diri,Naya bersiap siap untuk memasak makanan dan pergi menuju ke dapur, saat Ia sedang memasak,Dea datang menghampirinya dan mengusap kepalanya dengan lembut.

"Kamu udah pulang Nak?padahal biar Ibu saja yang memasak,Kamu kan cape pulang dari kantor,"ucap Dea sambil mengelus-elus rambut putrinya

"Tidak apa-apa Bu,hari ini Naya tidak masuk kerja karena sedikit kurang sehat." Jawabnya sambil terus memasak.

"Kamu tidak kerja,bukannya tadi pagi Kamu pergi ngantor?"tanya Dea kembali seraya memandangi wajah cantik putrinya dan memeriksa kening putri kesayangannya itu.

"Kalau sedang sakit lebih baik Kamu istirahat,biar Ibu yang memasak,nanti Ibu antarkan makanannya ke kamar!"Dea mengambil alih spatula yang sedang di pegang putrinya untuk menggantikan posisinya memasak.

"Kalau begitu Naya pamit ke kamar ya Bu,"ucap Naya sambil berjalan pelan menuju kamar pribadinya.

Naya terlihat sangat lesu dan pucat kali ini Dia tidak bisa menyembunyikan kegelisahan hatinya,sesampainya di kamar Ia langsung membaringkan tubuhnya di atas kasur sambil menatap langit-langit kamarnya,tidak terasa kelopak mata indah itu mulai lelah dan tertutup.

Malam mulai larut Naya masih belum keluar dari kamarnya, Dea segera mengecek ke kamar putrinya untuk memeriksa keadaannya,saat Dea hendak berjalan ke kamar putrinya tiba-tiba terdengar suara mobil terparkir di halaman rumahnya, Dea pun segera melihatnya keluar dan mendapati Gabriel yang hendak mengetuk pintu rumah,namun pintu keburu terbuka olehnya Tiba-tiba wanita paruh baya itu terkejut saat melihat Laki-laki di hadapannya.

"Assalamu'alaikum,Bu"Gabriel memberi salam seraya membungkukkan sedikit badannya dan meraih tangan wanita paruh baya yang ada di hadapannya hendak mencium punggung tangan wanita itu.

Dea menyodorkan tangannya dan mempersilahkan tamunya itu masuk,Ia segera berteriak memanggil suami dan anak-anaknya.

"Ayah,Ade coba lihat siapa yang datang?"teriaknya ke arah ruang keluarga.

Dimas dan Darma datang menghampiri Dea yang saat itu berada di ruang tamu,sesampainya di ruang tamu terlihat wajah Laki-laki yang berusia lebih dari setengah abad itu kaget,matanya membulat sempurna menatap tamu yang ada di hadapannya,seraya menghampiri tamu itu namun berbeda dengan Dimas yang terlihat biasa saja,karena Dimas sudah bertemu dengan Gabriel tadi siang,kedua orang tua Dimas menyambut Gabriel dan mempersilahkannya duduk

Mereka duduk bersama dan mengobrol di ruang tamu.

"Kemana saja Nak?sudah lama tidak kemari?bagaimana kabar keluarga disana? Darma memulai pembicaraan sambil melihat ke arah Gabriel.

"Maaf Pak,beberapa bulan ini Saya sibuk dengan pekerjaan sampai tidak sempat berkunjung kesini,"jawab Gabriel sembari tertunduk dan memainkan jari-jari tanganny

Sepertinya Gabriel tidak punya keberanian untuk memandang kedua orang tua yang ada di hadapannya itu,Dia tidak ingin mengecewakan orang tua yang sudah menganggapnya seperti anak mereka sendiri

"Pak,Bu, Nayanya ada?"tanya Gabriel

"O iya Ibu sampai lupa manggilin Naya,sebentar ya Nak Ibu panggilin Naya dulu!" Jawab Dea sambil berdiri hendak berjalan menuju kamar putrinya. Wanita itu pergi meninggalkan mereka yang ada di ruang tamu menuju kamar putrinya.

Sesampainya di depan kamar putrinya Dia melihat pintu kamar yang masih tertutup,Dia pun berjalan dan mengetuk pintu kamar berkali kali namun tidak ada jawaban dari dalam.

Perlahan Dea membuka pintu kamar dan melihat ke arah tempat tidur,disana terlihat putrinya sedang tertidur pulas,Wanita itu pun mencoba membangunkannya dengan mengusap halus rambut Naya sambil mencium lembut kening putrinya itu.

"Sayang,bangun Nak!"Dea membangunkan putrinya dengan nada yang sangat lembut.

Naya membuka perlahan kelopak matanya dan melihat ibunya yang duduk di sampingnya,Dia pun tersenyum dan bangun dari tempat tidurnya.

"Ibu,sejak kapan Ibu disini?Naya bertanya dengan nada yang masih lemah,sepertinya kejadian pagi tadi membuat beban di pikiran Naya sehingga dia sedikit lemah dan tidak berdaya,seperti sedang sakit.

"Ada tamu Nak di depan yang nunggu Kamu,Kamu pasti senang dan kembali ceria jika tahu siapa yang datang" Dea memberi tahu putrinya sambil melemparkan senyuman lembut kepada putrinya dan mengajaknya keluar kamar.

"Siapa Bu?" Naya kembali bertanya, "Aku ke kamar mandi dulu ya Bu untuk membersihkan diri,nanti aku menyusul,ibu duluan saja" sambungnya sambil berjalan memasuki kamar mandi.

" Iya Ibu pergi duluan ke depan ya Nak, Ibu tidak akan memberi tahu Kamu siapa yang datang,nanti kamu lihat sendiri saja, Kamu pasti seneng" Dea pun berjalan meninggalkan kamar putrinya dan menuju ke dapur mengambil minum untuk tamunya.

Sesampainya di ruang tamu,Dea menaruh minuman yang Dia bawa di atas meja da menyuruh Gabriel meminumnya.

"Diminum dulu Nak,sebentar lagi Naya keluar,Dia sedang membersihkan diri dulu,"Dea memberi tahu Gabriel.

Sementara di dalam kamar,Naya sudah selesai membersihkan diri dan mengganti pakaian,Dia pun duduk di depan meja riasnya,bermaksud untuk menyisir rambutnya dan memakai pelembab wajah juga memoleskan sedikit lip ice di bibir nya,agar wajahnya tidak terlihat pucat.

Walaupun hanya memakai baju piyama dan berhias seadanya Naya begitu terlihat cantik,kecantikannya begitu alami,tanpa polesan makeup tebal,Dia pun berjalan dari kamarnya menuju ruang tamu.

Sesampainya di ruang tamu,Naya kaget ternyata yang datang bukanlah Rama melainkan Gabriel,Dia mengira yang datang adalah Rama,Dia hendak berbalik arah untuk kembali ke kamarnya namun Darma melihatnya dan memanggilnya.

"Nay,mau kemana?ini loh Nak Gabriel sudah lama nunggu,"Darma memanggil putrinya dan berjalan menghampirinya.

Naya tertunduk dan berusaha tersenyum kepada semua orang yang ada di sana,meski hatinya sesak menahan sakit di dadanya,setiap kali Dia melihat Laki-laki yang di cintai nya itu Dia teringat kembali dengan perlakuannya saat Gabriel memutuskan hubungan dengannya tanpa sebab,Naya berusaha menguatkan diri untuk menemui Gabriel di hadapan semu Keluarganya.

"I-iya Ayah,tadi Naya lupa sesuatu makanya Aku berniat mengambilnya kembali sebelum duduk,"Naya berbohong kepada ayahnya.

"Ya sudah Kamu temui Nak Gabriel,sementara Ayah,Ibu dan Adek mau ke belakang dulu,"ucap Laki-laki paruh baya itu,sambil menuntun putrinya lebih dekat lagi dengan Gabriel.

Sementara itu Dea dan Dimas bangun dari tempat duduk mereka hendak meninggalkan Gabriel dan Naya.

Mereka semua pergi meninggalkan kedua muda mudi itu di ruang tamu,hanya berdua saja,Naya duduk berjauhan dengan Gabriel,mereka berdua hanya terdiam tanpa ada yang memulai obrolan.

Gabriel bangun dari tempat duduknya dan menghampiri Naya yang ada di hadapannya,Laki-laki itu duduk berlutut di hadapan Naya yang sedang duduk di sofa berwarna merah maroon,Naya terperanjat dari tempat duduknya saat Gabriel bersimpuh di hadapannya.

Naya berusaha pergi menghindari Laki-laki bertubuh tinggi itu,namun Laki-laki yang ada di hadapannya tidak membiarkan wanita cantik itu pergi begitu saja.

Gabriel memeluk erat tubuh Naya dan menangis di pelukannya.