Nyonya pemilik Villa tersebut terhempas ke sudut lain dan menghantam meja yang terletak jauh dari tempat tidur itu.
Rossy seketika pingsan karena napasnya yang tersedak itu. Sementara itu Riris mendadak jatuh pingsan pula.
Dia tersungkur bersamaan dengan jiwa yang merasuki tubuhnya pergi. Riris terbaring di lantai tanpa ada yang membantunya.
Sampai beberapa menit berselang. Ara dan yang lain datang. Mereka tiba setelah mendengar bunyi keras dari ruangan tersebut.
"Riris!"
Ara berteriak dan berlari menuju Riris beserta dengan Umai yang mengikuti di belakangnya.
Sementara itu Ardi yang turut datang pun segera membantu Rossy yang tersungkur terpisah itu.
"Nyonya! Nyonya, bangun! Buka matamu, nyonya!"
Ardi berusaha menyadarkan Rossy, tetapi tampaknya itu mustahil karena luka di lehernya itu sangat dalam.
"Teman-teman. Kita harus segera menghubungi ambulance!" seru Ardi memanggil.
Ponselnya dikeluarkan dari saku celana, lalu segera menghubungi ambulance seperti yang seharusnya.
