Lampu kamar menyala dengan tiba-tiba, "Darimana saja kau?"
Baby kepergok. Hendar telah bangun dan mendapati istrinya yang lagi dan lagi menyelinap masuk ke dalam kamar.
"Kamu? Sejak kapan kamu duduk di sana?"
Rupanya Hendar telah duduk di sofa sedari tadi. Tentu dia berada di sana karena istrinya telah menghilang dari kamar mereka.
"Seharusnya aku yang bertanya. Darimana saja kau semalaman ini? Mengapa dini hari kau baru pulang?"
Hendar mendekati Baby. Tatapan curiga jelas dia tunjukan.
"Aku … Aku ….," gagap Baby.
Mendadak dia bungkam. Tidak mungkin Baby menjelaskan jika dia pergi ke klub malam?
"Aku apa?" bentak Hendar.
Bukannya marah dengan serius, Hendar malah berbalik bernafsu pada istrinya.
Ya. Tangan itu melingkar dengan mulus di pinggul mungil Baby.
Hm? Bola mata Baby terbelanga ketika dipeluk semesra ini.
"Ada apa? Apa aku tidak boleh memeluk istriku sendiri?"
Kemarahan Hendar mendadak berubah menjadi sosok romantis.
"Lepaskan!"
