"Ah, akhirnya ada yang matang juga ni!" seru Ardi penuh semangat. Akan tetapi, dadanya menahan sesak yang begitu menyakitkan.
"Sungguh, Mas? Aku mau coba dong." Tea yang pertama bereaksi, lalu disambung Bambang, "Benarkah ini sudah matang?" Pria enam puluh tahun itu mengambil potongan daging yang baru saja diangkat dari panggangan tersebut.
Mengendus-endus aromanya lebih dulu, baru setelahnya memakan potongan dagingnya dengan lahap. Alhasil tindakan Bambang membuat Tea dan Jake mengecap air liur masing-masing.
"Bagaimana rasanya, Uwa?" tanya Tea penasaran. Melihat reaksi Bambang yang merem melek saat makan daging Barbeque, sepertinya rasa dagingnya sangat lezat saat menyentuh lidah?
Bambang masih mengunyah, dengan mata yang naik turun, lalu ke kiri dan kanan.
"Ayah lebay deh. Tinggal ngomong rasanya enak aja pake lama. Drama banget deh, ayah" celetuk Niken ketus.