"Nalendra! Di mana kamu?" teriak Niken setibanya dia di kamar. Saking paniknya, Niken sampai melupakan embel-embel 'Mas' saat memanggil Nalendra.
Tanpa berlama-lama, secepat mungkin dirinya mencari keberadaan Nalendra. Firasatnya mengatakan kalau Nalendra berada di kamar tersebut.
Memang benar. Setelah Niken masuk, saat itu juga pintunya tertutup dan Melati muncul dari balik pintu sambil membawa sebuah vas bunga berukuran sedang.
"Nalendra!" Niken tampak panik saat berhasil menemukan Nalendra yang terbaring di ranjang. Ketika langkah hendak diayunkan, saat itu juga Melati menghujam vas bunga tersebut telah di kepala Niken.
BRUK ...
Vas bunganya pecah hingga berkeping-keping saat menghantam kepala Niken. Gadis ayu tiga puluh tahun itu berbalik badan, matanya melotot saat mengetahui siapa yang sudah menyerangnya dari belakang.