"Kok sendirian, kenapa engga gabung sama yang lain di sana?" tanyanya sebagai pemanis di bibir. Basa-basi di awal pertemuan.
Nalendra mengangkat wajahnya, melirik Melati sejenak, sebelum akhirnya mengelah napas panjang yang disertai gelengan kepala pelan.
Tanpa menunggu jawaban, dengan gerakan gemulai, Melati pun duduk di sisi kanan Nalendra. Dia segera memasang wajah semanis mungkin agar pemuda yang sudah menginjak usia kepala tiga itu tertarik padanya.
Kata demi kata Melati ucapkan guna membangun suasana yang akrab. Namun, setelah beberapa kalimat pertanyaan dilontarkan, tidak ada perubahan sama sekali dari Nalendra.
Dirinya memang menanggapi semua pertanyaan Melati dengan senyuman seperti yang sering Nalendra lakukan pada orang-orang sekelilingnya. Akan tetapi, dia tidak menunjukkan ketertarikan sama sekali pada Melati.