Setelah pembicaraannya dengan sang mama berakhir dengan debat, Niken pun berlari ke halaman belakang. Tepatnya, menenangkan dirinya di tepi kolam renang.
"Kenapa juga mama ingin aku mengajak wanita ular piton itu ke acara Denada? Najis banget rasanya lihat dia," dongkolnya, sambil menyapu air dengan kakinya.
Niken yang asyik ngedumel di tepi kolam renang pun tidak menyadari kehadiran Ardi yang jaraknya tidak jauh darinya.
Ardi bernapas lega setelah melihat sang istri yang baik-baik saja. Bahkan lebih baik dari sebelumnya karena dari yang Ardi dengar, Niken sedang mengeluarkan unek-uneknya. Setidak-tidaknya itu dapat menghilangkan rasa jengkel di hatinya.
Ardi terus mendengarkan celotehan Niken, tanpa disadari membuatnya senyum-senyum sendiri. "Ternyata, dia pendendam juga orangnya. Istriku itu memang beda. Terkadang dia begitu lembut dan dewasa, tetapi terkadang dia juga begitu pemarah dan kekanak-kanakan," ungkapnya pelan. Namun, akhirnya diketahui Niken juga.
