"Ahhh, Ardi ... Kamu sengaja melakukan ini ya agar aku engga marah," racau Niken dengan napas yang terengah-engah.
Setiap kali Niken meracau, saat itu juga Ardi langsung menutup mulutnya dengan bibirnya agar emosi sang istri tidak lagi naik. Setidaknya biarkan nafsu yang naik dan bukan kemarahan.
"Apa kamu mau melanjutkannya di kamar kita, Sayang?" tanyanya menggoda.
Niken sudah berkeringat dan gairah yang sudah tinggal, langsung saja mengangguk. Tanpa menunggu lagi karena sudah mendapatkan izin, maka Ardi menggendong istrinya ala bridal style. Membawa Niken menuju kamar mereka.
Bisa saja dia melakukannya di kamar Melati. Namun, takutnya akan membangkitkan kemarahan Niken kembali. Maka Ardi tidak ingin mengambil resiko besar.
Dia membawa Niken dalam gendongannya, sementara sang istri menyembunyikan wajahnya pada bidang dada Ardi, sambil mengendus-endus aroma tubuh pria yang saat ini telah membuatnya candu.