Ardi mengakhiri sambungan teleponnya, "Pihak rumah sakit yang menelponku dan mengatakan kalau Melati, mencoba untuk mengakhiri hidupnya."
Bibir Ardi begitu bergetar saat mengatakan kabar yang telah didapatnya dari sambungan telepon tadi.
"Astaghfirullah ... Ya Allah, Melati. Kenapa dia mengambil tindakan seperti itu? Aku tidak tahu apa isi pikiran wanita ular itu!"
Mendadak napasnya memburu, memikirkan tindakan yang diambil Melati membuatnya mengepalkan kedua tangan. Namun, seketika emosinya mengendor saat kalimat keluar begitu saja dari sang suami.
"Maaf, sepertinya aku tidak bisa ikut denganmu ke Surabaya," akunya walau berat.
"Kenapa? Why? Apa kamu ingin menemui Melati?" tebaknya yang bisa melihat dari gerak gerik sang suami.