Tidak mau kalah, Ardi pun menimpali kata-kata Niken. "Benar, Bu. Tidak ada makanan yang tidak Niken sukai, bahkan dia sangat suka makan rumput. Seperti Moo ..."
Dia pun menirukan suara seekor sapi untuk menggoda istrinya. Niken pun berdengus kesal, sementara itu Ardi menjulurkan lidahnya yang semakin membuat istrinya kesal
"Bu, dengan kata-katanya, masa aku disamakan dengan sapi? Apa aku sejelek itu?" adunya pada Ati. Pipinya mengembung, tangannya melipat di dada, wajahnya ditekuk, ekspresinya kecut seperti layangan kusut.
Ardi tertawa keras tanpa bersalah yang semakin membuat Niken kesal. "Bu ... Abah!" rengeknya pada mertuanya.
Kang Asep pun mencubit pinggang Ardi, sedangkan Ati memukul paha putranya yang nakal itu.
"Aduh. Kenapa kalian menyakitiku?" gerutunya yang diserang bersamaan.
Niken pun kembali tersenyum. Melihat istrinya yang kembali tertawa, membuat Ardi terpaku. Senyumannya ternyata mampu menghipnotis dirinya.