Semilir angin yang berhembus pelan, menerpa rambut hitam panjang yang sengaja tergerai, tetapi sama sekali tidak mengusik gadis dengan mata biru laut itu. Gadis itu terlalu larut dalam lamunannya, sampai sesuatu membuatnya segera bereaksi keras.
***
Namanya adalah Rosalia, biasa dipanggil Rosa. Hari-harinya selalu dihiasi dengan hal-hal yang membosankan. Statusnya yang hanya pengangguran, membuat Rosalia sulit bergaul dengan teman-teman sebayanya.
Jangankan untuk mengenal seorang pria, uang sepeserpun Rosa tidak memilikinya. "Tuhan, memang tidak pernah adil padaku. Setiap hari selalu membuatku sial dan sial. Tidak memiliki teman dan uang. Apa itu yang disebut dengan kehidupan?"
Kakinya terus diayunkan tanpa tujuan pasti, "Satu bulan yang lalu ditolak, seminggu yang lalu ditolak juga dan kemarin, aku juga ditolak dan sekarang ...." Rosalia menghentikan kata-katanya, setelah itu mengelah napas panjang, "Sekarang pun ditolak juga."