"A … apa?" kata Qiao Xin yang seolah bingung dengan apa yang dikatakan oleh Li Xuan.
Ini semua hanya bohong kan?
Ini semua tidak benar kan?
Ini semua tidak nyata kan?
Kakek Han, bagaimana bisa ….
"Tuan Li, jangan percanda. Kamu jangan membuat sesuatu serius menjadi bercandaan, dan aku tahu, pasti kamu sengaja mengatakan hal itu hanya karena kamu ingin tahu reaksiku, bukan? Karena kamu ingin agar aku mau bertemu dengan Xiao—"
"Meninggalnya seseorang tidak untuk dibuat bercanda, Qiao Xin. Lebih dari itu juga, apakah menurutmu hanya karena mengharapkan kamu kembali aku harus mengatakan hal sekejam itu?"
Qiao Xin diam, dia tak bisa mengatakan apa pun lagi. Air matanya sudah mengalir begitu saja di pipinya, dan sesekali dia berusaha mengusap air mata tersebut.
