SMA Negeri Kota X
Tepukan dari belakang membuat Eleen yang sedang menggerutu berjenggit kaget, menoleh dan mendapati sahabat kecilnya yang kini mengulas cengiran seperti biasa. "Akh! Kamu membuatku kaget, Ensha!" semburnya kesal.
Namun sayang, si empu nama justru mengangkat bahu tak acuh, tetap mengatakan apa yang menjadi tujuannya menepuk bahu si bungsu rusuh. "Di cariin Epin."
Eleen masih mengirim tatapan tajam, meski tetap bertanya dengan nada galak saat merasakan bahunya nyut-nyutan karena ditepuk bar-bar. "Di mana?"
"Ruang OSIS. Enak kali ya kakakmu, duduk aja, kita bolak-balik ngurus murid-murid rusuh," keluh Ensha.
Eleen justru kembali melotot alih-alih prihatin saat mendengar keluhan, kemudian sama-sama jalan menuju ruangan yang dimaksud oleh putra Endra. "Jadi kamu tidak suka melakukan kegiatan denganku?" tanyanya skeptis.
"Isk! Bukannya begitu, aku justru bahagia karena bisa sekalian melindungimu dari mata-"
"Mata apa?"