Perbatasan kota X
Mobil yang di kendarai oleh Vian berhenti di perbatasan kota, menunggu mobil lainnya siapa lagi kalau bukan mobil milik iparnya.
Hari ini rencananya mereka akan pergi ke desa di pinggir kota, desa yang diketahui Ghava sebagai tempat yang masih ada sungai dan sawah.
Vian menyandar pada pintu mobilnya, menunggu Ghani dan Ghava yang sedang dalam perjalanan kemari sesuai kesepakatan, sedangkan Endra di sebelahnya sedang duduk di gapura perbatasan.
"Lama banget mereka berdua," ujar Endra tiba-tiba. Ia berjalan menghampiri Vian dan ikut menyandar di pintu mobil milik sahabatnya.
"Kamu juga tadi lama," balas Vian datar, berdecih saatnya tidak sadar diri.
"Eleh .... Lamaan si kembar Lingga," gumam Endra mendumel sendiri. "Lagian tugas anak SD ada-ada saja, masa iya harus ada binatangnya sih!" lanjutnya tidak habis fikir.