Rumah Ghani
Vian yang mendengar seruan memanggil menoleh, mendapati dua iparnya yang berjalan bersisian dengan tangan terangkat singkat. Ia menunggu keduanya sampai, baru kemudian jalan bersama masuk ke dalam.
"Riana sudah duluan, Ghav?"
"Iya, sama Papi," jawab Ghava.
Ghani sendiri hanya diam, tapi tidak dengan wajah berbinar yang cukup membuat Vian melirik meski memilih tidak menegur. Hingga kini, ketiganya sampai juga di ruang tamu yang sudah ramai, meski tetap saja temanya menggoda si kembar.
Pap ….
Kedatangan Vian disadari oleh Evin-Eleen, keduanya bertepuk tangan sambil melihat ke arah pintu masuk dan mereka yang di ruang tamu sontak menoleh.
"Aw~ …. Kalian tahu Papa datang ya?"
Segera ia bersimpuh di depan kursi, mengecupi pipi masing-masing malaikatnya dan menatap bergantian saat mendengar gumaman rendom.
"Kangen ya? Masa? Baru sebentar kita berpisah, ah! Senangnya hati Papa." Vian mengusap keduanya, baru kemudian menoleh dan mendapati istrinya yang mengulas senyum.