Gereja St. Paul's, Kota X.
Satu bulan kemudian
Ghava pov on
Hanya ada bisik-bisik samar yang kudengar, ada pula yang berbincang sambil menunggu kedatangan pengantin wanita, membuat suasana yang kurasakan terasa lebih rileks.
Saat ini aku masih menunggu, menautkan tangan di depan dengan punggung tegap sambil membalas bisikan dua temanku yang kembali mengejek, karena ternyata hembusan napas yang aku kira tidak terdengar ketahuan oleh Enji.
Sial sekali.
Aku sampai menahan diri untuk tidak menoleh atau melotot, meski bibir gatal ketika membalas sarkas ucapan ipar dan temannya yang justru terkekeh.
Ingin rasanya mereka berdua kutendang sampai langit, tapi tidak bisa aku harus tetap kalem dan tampan.
Waktu masih santai, tapi ketika aku melihat Aliysia masuk dan berbisik kepada pemain piano yang tampak mengangguk, entah kenapa suasana yang kurasakan seketika berubah.
Apakah itu artinya Riana sudah datang?