Lingga Design, Kota X.
Ruangan sang pemimpin seketika sunyi, meski tidak lama ketika sulung Lingga mengiyakan dan mengangguki apa yang dikatakan asistennya.
Alhasil, dengan semangat ia menyerahkan kertas yang awalnya dicoret-coret olehnya kepada sang asisten yang justru menatap bingung.
"Ada apa, Tuan?"
"Cepat isi daftar tamu rekan bisnis, kemudian kembalikan kalau sudah selesai, mengerti?" titah Ghani semakin mengulurkan kertas ke arah asistennya yang masih belum mau menerima. "Buruan, sekalian list teman-temanku saat kuliah dan sekolah, nanti kukirim buku alumninnya sama kamu," lanjutnya memaksa.
Doni sukses dibuat menggeleng di dalam hati, tapi ia tetap menerima uluran kertas dari tuannya dan menyimpannya. "Baiklah …."
"Bagus! Jadi kapan kita meeting?" tanya Ghani tanpa rasa bersalah.
"Satu jam lagi."
"Ya sudah, nanti bisa hubungi aku kalau sudah tiba waktunya."