Rumah Sakit Kota X
Di ruang bersalin, keluarga Geonandes dan Lingga sama-sama menoleh ketika seserang membuka pintu.
Abeliana yang melihat segera menghampiri dan Vian sendiri tampak keluar dari dalam ruangan, dengan pelukan erat yang tiba-tiba menerjang.
Ya, Abeliana yang terisak di dada sang putra, mengucapkan banyak kalimat selamat dengan nada bahagia yang kentara. "Selamat atas kelahiran keduanya, Sayang. kamu akhirnya menjadi Papa. Mama ikut senang karena akhirnya menjadi nenek."
"Terima kasih untuk Mama, Mama yang sudah menjagaku selama ini dan membesarkanku tanpa mengeluh." Vian ikut memeluk mamanya erat dengan buliran menetes di sudut mata.
Entah kenapa ia masih sentimentil, apalagi saat mengingat proses kelahiran dan melihat bagaimana wajah sakit istrinya.
Sungguh, rasanya sangat luar biasa salut dengan para wanita di dunia yang sudah mau berjuang melahirkan anak-anaknya, dengan nyawa yang menjadi taruhan.