Apartemen Soho
"Dompet sayang ..., aku mau bayar ciloknya. Sudah habis dagangannya."
Menjelaskan dengan nada kelewat santai, Vian hanya mampu mengedipkan kelopak mata dan menatap antara istri serta abang pentol, sebelum akhirnya memekik kaget ketika sebuah cubitan kecil mampir di lengan.
"Ouch ...."
"Dompet, Sayang. Kamu mau aku diminta ganti rugi ikut keliling sama si abang karena tidak mampu membayar, heum?" tanya Aliysia dalam satu tarikan napas, menatap dengan tatapan seakan mengancam.
Si abang terkekeh dengan wajah melengos, tidak kuasa melihat kemersraan dalam rumah tangga di hadapannya. Sedangkan Vian, ia merena dengan cubitan yang masih dirasakan, bahkan kekuatannya ditambah.
Ia sampai menghela napas saat akhirnya cubitan dilepas, kemudian sambil merogoh saku celana meraih dompet dan melihat si abang yang semakin berbinar senang.
"Berapa Pak?" tanya Vian dengan nada malas.
"Tiga ratus ribu, Tuan!"