Kediamanan Geonandes
"Vian! Kenapa tidak kasih tahu Mama, kalau kalian pulang hari ini!?" Abeliana menegur dengan tangan berkacak pinggang dan nada sebal yang kentara.
Namun, meskipun bibir mencebil dengan rometan panjang, yang sanggup membuat telinga Vian atau Ghava sebagai pendengar berdenging, tapi sinar mata yang dipancarkan tidak mengatakan itu bagi keduanya.
Ia menatap sang putra bahagia, karena akhirnya penantian yang dilakukan putranya terbayar lunas setelah ini.
Vian sampai meringis, karena tidak bisa menyembunyikan kesedihan tanpa ada Aliysia di sisinya. "Kami pulang secara mendadak jadi tidak sempat menghubungi Mama," jelasnya dengan alasan klasik yang tentu saja bohong.
Bukankah sudah tahu, jika ini adalah idenya bersama sang istri?