Hotel Brooklyn Bridge
Sudah berapa lama Vian menunggu, tapi yang ditunggu belum kunjung menemui. Apakah istrinya masih ditahan oleh sang mertua atau justru dua kakak kembar yang ikutan melakukan kudeta?
Oh! Jangan sampai ini terjadi.
Tidak ingin pikiran ngaco menguasai, Vian pun berniat keluar dari kamar hendak menuju kamar di depan, kamar tuan Chandra tepatnya. Ia ingin menjemput atau menyeret paksa sekalian jika itu terbukti apa adanya. Namun, baru saja ingin membuka pintu dengan gagangnya yang sudah digenggaman, sebuah ketukan terdengar dan dari lubang kecil ia bisa melihat yang ditunggu berdiri di luar sana.
Akhirnya ….
Dengan sumringah Vian membuka pintu, tapi ternyata di samping sang istri ada seseorang yang menampilkan senyum tanpa dosa.
"Sini! Biar biar aku bantu juga," ujar seseorang itu, yang kini melenggang santai memasuki kamarnya, menyisakan Aliysia yang berdiri dengan tangan mengikuri pipi.
