Rumah Sakit Kota X
Vian perlahan mengangkat tangan dan mengusap sisi wajah istrinya, yang direspon dengan memejamkan kelopak mata, seakan menikmati apa yang dirasakan. "Terus semangat, jangan pernah menyerah dan buktikan pada Papa jika kamu bisa melampaui Mama, heum. Aku akan menunggumu di sini, sampai akhirnya kita bisa bersama dan membangun keluarga kecil kita sendiri, mengerti?" gumamnya lembut, mendukung apapun jika itu wanita yang dicintainya.
Aliysia tidak langsung menjawabnya, melainkan tetap memejamkan mata dan tersenyum sambil membuka kelopak mata perlahan. Ia menatap dengan binar yakin dan kemudian mengangguk kecil. "Aku mengerti, aku akan selalu mengingat ini, Vian."
"Tidak ada yang namanya perpisahan di antara kita, ini hanya jalan berbeda yang harus kita lalui. Kamu mengerti, wanita terakhirku, aku sangat mencintaimu, Aliysia," lanjut Vian menegaskan.