Rumah Sakit Kota X
Ke esokan harinya.
Hari ini adalah hari pertama Vian diperbolehkan untuk meninggalkan ranjang. Bukan, bukan sudah diperbolehkan keluar rumah sakit, tapi ini adalah hari pertama ia menjalani terapi untuk melatih gerak tubuh.
Di bantu oleh papa dan mamanya, Vian berjalan di sebuah tempat khusus dengan dua tiang sebagai pegangan.
Aliysia tidak ada, kebetulan sedang mengurus sesuatu di kampus. Istrinya bilang akan menjadwal ulang pendaftaran dan penerbangan, lalu akan berangkat di awal pembukaan tahun ajaran baru. Jadi, tidak perlu berlama-lama menghabiskan waktu menunggu di sana dan akan menghabiskan sisa waktu dengannya di sini.
Kesayanganku memang seperti itu, wanita yang pengertian jika diberikan penjelasan secara hati-hati, batin Vian.
Perlahan ia melangkahkan kaki, menapak bergantian kiri-kanan dan sesekali akan meringis, saat terasa sengatan pada sendi tulang.