Basecamp Ekspedisi
"Vian, hari ini kamu keren, meskipun resiko bercerai ada dan kalian harus berpisah sementara waktu. Tapi setidaknya aku bangga, karena kamu menyerahkan Aliysia untuk meminta restu sungguh-sungguh kepada Papa."
Eh...
Wajah terkejut tentu saja tampil tanpa bisa dicegah. Bahkan, Vian tidak sadar terdiam, tidak fokus saat sang ipar melanjutkan kalimatnya.
"Meskipun Aliysia memaksaku untuk menghindari. Tapi kamu tetap bersikap layaknya laki-laki, aku suka cara kamu, Vian. Semoga Papa tidak luluh dengan keras kepala yang dimiliki dan aku berharap, akan ada kejadian yang membuat Papa membuka mata hatinya kepada kalian."
Wajah keruh Ghava hilang digantikan dengan senyum tulus dan Vian merasa kerisauan yang sempat dirasakan pun ikut terangkat, saat ada seseorang yang ternyata mendukung seperti ini.
"Kamu tidak marah akan tindakan yang kuambil ini, Ghav?" tanyanya tidak percaya.