Lapangan Golf Kota X
Vian yang dipanggil memilih menghadap ke arahnya, kemudian kembali meletakkan tas yang sudah tersampir di lantai. Menatap pria tersebut dengan santai, sama sekali tidak peduli ketika si Tuan muda menatap sengit.
"Ada apa?"
"Bagaimana bisa Lysia memasak? Jangan bilang jika kau yang memaksanya untuk belajar memasak, karena kau tidak mampu mempekerjakan seorang asisten rumah tangga. Iya 'kan, katakan dengan jujur," tuduh Affa, mencemooh pria yang hanya rendahan di matanya.
Ia juga melayangkan tatapan menilai dari atas sampai bawah, sebelum akhirnya mendengkus.
Sementara itu, Vian hanya menggeleng dengan apa yang dituduhkan kepadanya, merasa lucu dengan pikiran tidak berdasar dari Tuan kaya.
Dari mana aku memaksa, jika hasilnya bisa enak seperti itu? Coba jelaskan.
Memasak itu bukan hal mudah, bukan sekadar matang dan bisa dimakan. Namun, bagaimana caranya supaya rasa yang diracik di dalam makanan, bisa sampai kepada seseorang yang memakannya.